
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Kita manusia
Makhluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Lirik ini menggambarkan realitas kebutuhan manusia akan uang untuk menjalani hidup. Frasa ... tampilkan semua
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua
Orang berjuang
Lirik ini mencerminkan mimpi dan harapan seseorang yang terus memikirkan imajinasi mereka ... tampilkan semua
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang?
Lagu ini menggambarkan situasi kehausan dan ketidakpuasan di dunia yang keras dan tidak ra... tampilkan semua
Sosial media
Jual beli surga
Tak ada prospeknya
Tak ada uangnya
Lirik ini menggambarkan skeptisisme terhadap pengaruh media sosial yang sering menjanjikan... tampilkan semua
Tanah yang melangit
Oh, bumi yang sakit
Cukup dirimu
Yang tahu jalannya
Ungkapan 'tanah yang melangit' dan 'bumi yang sakit' menyoroti kerusakan lingkungan yang s... tampilkan semua
"Boleh berkarya
Asal hobi saja"
Cita-cita, cinta
Dipatah k'luarga
Lirik ini berbicara tentang bagaimana masyarakat sering kali memandang kreativitas hanya s... tampilkan semua
Ketika norma peradatan
Terpilih sebagai alasan
Semua berkata
"Mimpi sewajarnya"
Lirik ini berfokus pada konformisme sosial, di mana nilai-nilai tradisional sering digunak... tampilkan semua
Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa
Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya
Di atas awan yang menderu, melamun
Dia belum merasa saatnya terbangun
Lagu ini menggambarkan seseorang yang berada di tengah keraguan dan ketidakpastian dalam m... tampilkan semua
Sedang berlayar tinggi-tingginya
Di sini tempatku berlabuh
Jalan yang kutempuh dari dulu (Ah-ah)
Satu-satunya yang kutahu (Ah)
Aku cuma bisa jadi aku
Lirik ini berbicara tentang perjalanan pribadi dan pencapaian impian. Melukiskan perasaan ... tampilkan semua
Hidup tak semudah membalik telapak tangan
Tak ada jalan singkat 'tuk menuai yang kau tanam
Sadari yang kau cari itu butuh dirancang
Kecuali dietmu hanya makanan instan
Lagu ini menampilkan realitas keras kehidupan yang memerlukan usaha dan determinasi untuk ... tampilkan semua
Lagu "Jam Makan Siang" yang dinyanyikan oleh Hindia dan Matter Mos hadir sebagai sebuah karya yang mengajak pendengarnya untuk merenungkan kehidupan modern yang diwarnai dengan tuntutan dan harapan. Dengan lirik yang tajam dan reflektif, lagu ini menggambarkan dilema manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup di tengah realitas sosial yang kompleks.
Manusia dan Kemanusiaan
Diawali dengan penggambaran tentang manusia sebagai makhluk mulia, lirik ini menekankan pentingnya menghargai keberadaan manusia itu sendiri. Namun, segera setelahnya, kita disuguhkan dengan kenyataan bahwa meskipun manusia memiliki kedudukan yang tinggi, mereka juga butuh uang untuk bertahan hidup, bahkan sampai pada titik gali liang, yang bisa diartikan sebagai usaha keras untuk mempersiapkan masa depan.
Angan dan Kenyataan
Dalam bagian selanjutnya, lagu menggambarkan angan-angan yang muncul di saat-saat tenang, seperti saat jam makan siang. Di sinilah terdapat kontras antara mimpi dan kenyataan: saat semua orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka, kita sering kali terjebak dalam kesibukan tanpa arah. Elemen ini menciptakan kesadaran akan lahan yang gersang, simbol dari ketidakcukupan dalam pencarian makna hidup di tengah haus yang mengiang.
Dilema Sosial Media dan Nilai Kehidupan
Lirik kemudian beralih ke sosial media, menggambarkan bagaimana platform ini sering kali menjadi sarana untuk jual beli surga, sebuah metafora untuk pencarian kesuksesan yang terlihat superficial. Realitas pahit diungkapkan melalui pernyataan bahwa tak ada prospek dan uang yang dihasilkan dari hal tersebut.
Frasa tanah yang melangit dan bumi yang sakit menandakan adanya ketidakseimbangan lingkungan hidup yang harus diperhatikan. Hal ini mempertegas bahwa dalam mencari makna hidup, kita harus memahami bahwa kuasa dan tanggung jawab terhadap lingkungan adalah hal yang tidak bisa diabaikan.
Takdir dan Keberanian untuk Bermimpi
Salah satu tema penting yang diangkat adalah cita-cita dan cinta yang seringkali terhambat oleh norma-norma masyarakat. Dalam lirik, "Boleh berkarya asal hobi saja", terdapat kritik terhadap pandangan masyarakat yang membatasi kebebasan individu untuk mengejar impian.
Di tengah kebisingan keraguan, kita mendapati seorang individu yang mempunyai proses dan mimpi yang berjuang untuk tetap bertahan. Kegigihan untuk tetap menjadi diri sendiri terasa membebaskan, meski berbagai tantangan dan norma sosial menghimpit.
Kesimpulan: Hidup dan Kenyataan yang Harus Dihadapi
Lagu ini menutup dengan refleksi mendalam mengenai hidup yang tidak semudah membalik telapak tangan. Pesan yang kuat adalah bahwa tidak ada jalan singkat untuk meraih apa yang kita inginkan, dan segala sesuatu perlu dirancang dengan matang. Keberanian untuk menghadapi kenyataan dan tetap hidup sesuai dengan jati diri menjadi inti dari lagu "Jam Makan Siang".
Dengan melodi yang menawan dan lirik yang bermakna, Hindia dan Matter Mos berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan pendengar, mengajak kita untuk terus berjuang dan percaya pada mimpi kita meskipun dihadapkan pada tantangan yang tak terduga.

