
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
And it wasn't social intelligence
It wasn't good looks, physical health
And it wasn't IQ
It was grit
Lirik ini menggambarkan pentingnya kegigihan dalam hidup. Hal ini menekankan bahwa kesukse... tampilkan semua
Rumah ini dahulu sederhana
Ruang demi ruang dibangun bersama
Angan-angan yang dulu mimpi belaka
Kita gapai segala yang tak disangka
Lirik ini menceritakan perjalanan membangun rumah dan kehidupan dari kesederhanaan. Ruang ... tampilkan semua
Tak sadar menimbun yang lebih berharga
Berdiri di atas yang lebih bermakna
Anak tangga yang berlebihan jumlahnya
Mendaki terus entah mau ke mana?
Lirik ini merefleksikan bagaimana sering kali orang menumpuk hal-hal material tanpa menyad... tampilkan semua
Dan kau selalu bertanya untuk apa?
Mengelak, kerap kutemukan jawabnya
Medusa dan semakin keras kepala
Seakan hidup hanya untuk bekerja
Lirik ini menggambarkan kebingungan dan pencarian makna hidup yang terjebak dalam rutinita... tampilkan semua
Mengejar mimpi sampai tak punya rasa
Mengejar mimpi sampai lupa k'luarga
Mengejar mimpi lupa dunia nyata
Mengejar mimpi tapi tidak bersama
Menjelaskan bagaimana seseorang bisa begitu terobsesi mengejar impian hingga mengabaikan h... tampilkan semua
Padahal katanya uang takkan ke mana
Jika memang rezeki, ya 'kan ditransfer juga
Namun dikejar terus seakan satwa langka
Di prosesnya melintah lupa jadi manusia
Melihat Hawa jadi panas lupa cuaca
Tertiup angin buah jatuh digigit juga
Lirik ini mengkritik budaya konsumsi dan pengejaran harta benda yang tidak berkesudahan. D... tampilkan semua
Seakan perlu banyak seperti Dewa Siwa
Padahal manusia hanya bertangan dua
Kasur yang luas tapi bangun sendiri
Mobil baru mengkilap tanpa penumpang di kiri
Banyak sepatu minim privasi susah pergi
PS4, Nintendo Switch tanpa player dua
Mengisahkan keingintahuan manusia akan harta benda yang berlebihan, seolah-olah perlu sepe... tampilkan semua
Dan dahulu kau bertanya untuk apa?
Lalu kuperhatikan ini semua
Barang mahal yang tidak ada harganya
Dan sekarang ku bertanya untuk apa?
Menggambarkan perubahan perspektif terhadap barang-barang material yang sebelumnya diangga... tampilkan semua
Terlepas apa yang engkau percayai
Tetap takkan ada yang dibawa mati
Kembali ke tanah dan tumbuh cemara
Mana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayai
Tetap takkan ada yang dibawa mati
Lirik ini menekankan bahwa pada akhirnya semua manusia akan kembali ke tanah, dan harta be... tampilkan semua
Kembali ke tanah dan tumbuh cemara
Mana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayai
Tetap takkan ada yang dibawa mati
Menimbun surga yang tak bisa dibagi
Akhirnya pun wafat sendiri-sendiri
Lirik ini menyoroti kenyataan bahwa semua orang akan kembali ke bumi, dan materi tidak bis... tampilkan semua
Mengangkat ikat rambutmu yang tertinggal
Di lengan kiri mobilku, terakhir kita menonton
Jariku tak juga kuat, sungguh janggal
Lebih berat dari seribu ton
Satu dari ribuan hal kecil
Yang sekarang menjadi terampil
Menggosok garam di atas luka
Menggambarkan kenangan akan hubungan yang telah berlalu, melalui benda-benda sederhana yan... tampilkan semua
Dulu tak ada apa-apanya
Rute pagi yang dahulu ceria
Menu favorit kini hambar rasanya
Foto yang tak berani dilirik mata
Kontak sekarang jadi sebatas nama
Masing-masing selamat dan bercerita
Namun tidak lagi
Miliki bersama
Lirik ini mendeskripsikan perubahan hubungan dari yang tadinya bermakna menjadi hambar. Se... tampilkan semua
Cepat namun sendiri, untuk apa?
Bersama tapi meracuni, untuk apa?
Cepat namun sendiri, untuk apa?
Bersama tapi meracuni, untuk apa?
Cepat namun sendiri, untuk apa?
Bersama tapi meracuni, untuk apa?
Lirik ini mempertanyakan makna dari mencapai sesuatu dengan cepat namun dalam kesendirian,... tampilkan semua
Musik adalah ekspresi yang mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran seseorang. Salah satu karya yang sangat menarik dalam cerita ini adalah lagu "Untuk Apa?" dari Hindia. Melalui lirik yang dalam dan penuh makna, Hindia menghadirkan refleksi tentang kehidupan, ambisi, dan pentingnya hubungan antarmanusia. Mari kita telusuri lebih dalam tema dan pesan yang terkandung dalam lagu ini.
Makna di Balik Lirik
"Untuk Apa?" menyiratkan sebuah perjalanan emosional, di mana penulis mengeksplorasi konsep ambisi dan pengorbanan dalam mengejar mimpi. Sejak awal lagu, ia menegaskan bahwa bukanlah faktor sosial, penampilan, kesehatan fisik, atau kecerdasan yang menjadi intinya, melainkan grit atau ketekunan yang sejati.
- Ambisi dan Keluarga: Lirik yang menyinggung tentang mengejar mimpi hingga melupakan keluarga dan dunia nyata sangat menggugah kesadaran pendengar. Ada nuansa kehilangan dan penyesalan ketika terlalu fokus pada pencapaian materi.
- Pesan Tentang Kemanusiaan: Salah satu bagian yang menonjol adalah pengingat bahwa dalam hidup, pada akhirnya, material yang kita kumpulkan tidak akan kita bawa mati. Ini membawa kita pada pertanyaan mendalam: untuk apa semua ini jika pada akhirnya kita sendiri?
Konflik Emosional dan Pertanyaan Retoris
Pencarian makna yang terus-menerus terungkap melalui pertanyaan retoris yang berulang: "Untuk apa?" Ini menciptakan ketegangan antara ambisi dan hubungan. Lirik yang mengajak kita untuk merefleksikan tujuan hidup kita menambah kedalaman emosional, membuat pendengar berpikir tentang nilai-nilai yang sebenarnya penting.
Kesepian di Tengah Kesuksesan
Lirik juga menggambarkan kesepian yang mungkin timbul meskipun dikelilingi oleh harta benda. Penulis menyebutkan tentang mobil baru dan barang-barang mahal namun tak berfungsi sebagai sumber kebahagiaan. Di sini, Hindia menyampaikan pesan bahwa kesenangan materi tidak sebanding dengan kehangatan hubungan antarpribadi.
Simbolisme dan Imaji yang Kuat
Melalui penggunaan imaji yang kuat, seperti "menggosok garam di atas luka," Hindia menciptakan karya yang dapat menggugah emosi dan menuliskan pengalaman. Ia menciptakan bisikan tentang kesedihan, kehilangan, dan pelajaran berharga dari perjalanan hidup.
Penutup: Refleksi dan Pembelajaran
"Untuk Apa?" adalah lagu yang tidak hanya menarik dari segi melodi, tetapi juga mendalam dalam liriknya. Lagu ini menantang kita untuk berpikir tentang makna sejati dari kehidupan dan apa yang sebenarnya kita hargai. Hindia berhasil menyampaikan sebuah pesan yang relevan di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, di mana banyak orang terjebak dalam kesibukan dan ambisi. Pada akhirnya, lagu ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan kemanusiaan dan hubungan yang menyentuh hati.
Dengan menyajikan pengalaman yang jujur dan reflektif, Hindia memberi kita sebuah undangan untuk merenungkan perjalanan kita sendiri. "Untuk Apa?" bukan sekadar lagu, tetapi sebuah pengalaman untuk direnungkan, dan menjadi pengingat akan pentingnya manusia di atas segala pencapaian yang kita kejar.

