الۤرٰ ۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۗ
Alif lām rā, tilka āyātul-kitābil-mubīn(i).
Alif Lām Rā. Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (arti dan petunjuknya).
Alif Laam Raa. Huruf-huruf Hijaiyyah yang menjadi pembuka surah pada ayat ini dan surah lainya diungkap Allah untuk menggugah dan menarik perhatian kepada lawan bicara, agar mereka memperhatikan pesan-pesan yang akan disampaikan Allah. Huruf ini adalah huruf-huruf yang merangkai ayat-ayat Al-Qur'an hingga menjadi susunan ayat yang indah dan istimewa. Ayat-ayat berikut yang terdapat dalam surah ini adalah sebagian dari ayat-ayat yang terdapat dalam Kitab suci Al-Qur'an yang jelas dan nyata bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu dari Allah.
Ayat pertama surah Yūsuf ini sama bunyinya dengan ayat pertama pada surah Yūnus kecuali pada akhir ayat pertama surah Yūnus ada kata “al Ḥakīm” sedang pada ayat pertama surah ini terdapat kata “al-Mubīn”.
Al-Ḥakī m artinya penuh hikmat dan al-Mubīn artinya nyata, jelas, dan terang. Biasanya dengan memperhatikan ayat pertama dari tiap-tiap surah sudah dapat diperkirakan apa pokok-pokok isi surah itu. Surah Yūnus yang ayat pertamanya diakhiri dengan al-Hakīm, terdapat di dalamnya masalah-masalah hikmat dan filsafat, seperti masalah keesaan Allah, sifat-sifat-Nya, kebenaran risalah yang dibawa para nabi yang dikuatkan dengan berbagai macam mukjizat, masalah hari kebangkitan, hari pembalasan, dan sebagainya. Semuanya itu adalah masalah-masalah yang harus direnungkan dan difikirkan secara mendalam dan termasuk masalah hikmat dan filsafat. Adapun surah Yūsuf ayat pertamanya diakhiri dengan al-Mubīn. Hal ini mengisyaratkan bahwa di dalamnya terdapat suatu kisah yang sangat menarik, digubah dengan susunan kata-kata yang mempesona penuh balagah dan falsafah dalam suatu jalinan cerita yang indah yang mendorong pembacanya untuk mengikuti sampai akhir, suatu kisah yang patut menjadi contoh dan teladan yang menggambarkan dengan jelas bagaimana kehidupan seorang nabi yang mulia semenjak kecilnya mengalami beraneka ragam penderitaan sampai ia menjadi penguasa yang disegani dan dihormati di negeri Mesir.
Aḥsanal Qaṣaṣ اَحْسَنَ الْقَصَص (Yūsuf/12: 3)
Aḥsanul qaṣaṣ artinya sebaik-baiknya cerita. Qaṣaṣ adalah cerita-cerita yang terus diikuti. (Al-Akhbār Al-Mutatabba’ah) terambilkan dari al-qaṣṣ yaitu mengikuti jejak. Dari sini muncul kata qiṣṣah atau kisah. Seorang yang berkisah adalah orang yang menuturkan satu cerita sedikit demi sedikit mengikuti alur cerita yang sebenarnya. Qiṣāṣ berarti balasan yang sama sebab orang yang dilukai atau dibunuh akan mengikuti jejak yang melukai atau membunuhnya untuk menuntut balas atas darah yang dialirkannya.
Cerita dalam surah Yūsuf digolongkan dalam kisah terbaik karena dalam surah ini kaya akan nilai dan pelajaran. Ceritanya bisa memancing emosi dan membangkitkan perasaan pembacanya. Oleh karena itu, tepat jika kisah Nabi Yusuf menjadi cerita terbaik dari kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur’an.

