v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 123 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 123 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 235 •  Quarter Hizb 24.25 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

وَلِلّٰهِ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاِلَيْهِ يُرْجَعُ الْاَمْرُ كُلُّهٗ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ࣖ

Wa lillāhi gaibus-samāwāti wal-arḍi wa ilaihi yurja‘ul-amru kulluhū fa‘budhu wa tawakkal ‘alaih(i), wa mā rabbuka bigāfilin ‘ammā ta‘malūn(a).

Milik Allahlah (pengetahuan tentang) yang gaib (di) langit dan (di) bumi. Kepada-Nyalah segala urusan dikembalikan. Maka, sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Tuhanmu tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.

Makna Surat Hud Ayat 123
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan hanya milik Allah-lah segala rahasia langit dan bumi dan kepadaNya segala urusan dikembalikan pada hari Kiamat, masing-masing orang akan mendapat imbalan atas perbuatannya. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya, karena Dialah yang memenuhi kebutuhan kamu. Dan Tuhanmu tidak akan lengah terhadap perbuatan apa saja yang kamu kerjakan, baik perbuatan jahat atau amal saleh, semua diketahui Allah dan semua amal akan dihitung.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengetahui yang tersembunyi dan tidak terjangkau dengan ilmu siapa pun baik di langit maupun di bumi. Dialah mengetahui segala apa yang akan terjadi dan waktu terjadinya secara tepat. Semua urusan akan kembali kepada-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti jadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tak akan ada. Oleh karena itu, Dialah satu-satunya yang pantas dan wajib disembah, dengan segala keikhlasan. Kepada-Nyalah kita harus bertawakal guna tercapainya sesuatu yang di luar kemampuan kita, karena barang siapa yang bertawakal kepada-Nya akan tercapailah keperluannya. Firman Allah:

وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ٣ (الطلاق)

Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (aṭ-Ṭalāq/65: 3)

Pada akhir ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa Dia tidak akan lalai dari apa yang telah dikerjakan hamba-Nya. Dia akan menyempurnakan tiap-tiap balasan amal yang diperbuat di dunia ini dan tidak akan ada pengurangan sedikit pun.

Firman Allah:

وَاتَّقُوْ ا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ࣖ ٢٨١ (البقرة)

Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan). (al-Baqarah/2: 281)

Isi Kandungan Kosakata

Fu’ādaka فُؤَادَكَ (Hūd/11: 120)

Fu’ād, bentuk jamaknya af’idah, artinya hati atau qalb. Perbedaannya kalau qalb dinamakan demikian karena seringnya bergejolak (kaṡratut-taqallub). Sedangkan fu’ād karena mengandung makna terbakar (tawaqqud). Daging yang dibakar disebut laḥm fa’īd ( لحم فئيد ) . Ibn Fāris mengatakan bahwa akar kata yang terdiri dari (ف – ء - د) menunjukkan arti panas yang sangat atau membara (ḥummā wa syiddatul ḥarārah) Dari sini yang tergambarkan dari ungkapan fu’ād adalah tempat terbakarnya emosi dalam diri manusia. Ungkapan qalb tidak ditujukan kepada bendanya yang berupa jantung, tapi apa yang terkandung dalam benda tersebut yaitu seperti keberanian, ilmu pengetahuan, ketakwaan, dan lainnya