v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 43 - Surat Yūsuf (Yusuf)
يوسف
Ayat 43 / 111 •  Surat 12 / 114 •  Halaman 240 •  Quarter Hizb 24.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ

Wa qālal-maliku innī arā sab‘a baqarātin simāniy ya'kuluhunna sab‘un ‘ijāfuw wa sab‘a sumbulātin khuḍriw wa ukhara yābisāt(in), yā ayyuhal-mala'u aftūnī fī ru'yāya in kuntum lir-ru'yā ta‘burūn(a).

Raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus serta tujuh tangkai (gandum) yang hijau (dan tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai para pemuka kaum, jelaskanlah kepadaku tentang mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkannya!”

Makna Surat Yusuf Ayat 43
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah dipaparkan tentang keberadaan Nabi Yusuf di dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa pun, berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja. Akibat mimpi raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi Yusuf kepadanya. Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan berikut ini. Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya, “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering dan tidak berisi. Wahai orang yang terkemuka dari kalangan orang-orang pandai dan bijak! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa arti mimpi itu.” Apabila Allah menghendaki sesuatu, Dia menyiapkan sebab-sebabnya. Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu penyebab bebasnya Nabi Yusuf dari penjara.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini diterangkan bahwa raja pada suatu ketika bermimpi yang sangat ajaib sekali dan sangat menggelisahkan hatinya. Belum pernah raja bermimpi seperti itu selama hidupnya. Maka dikumpulkannya semua orang cerdik pandainya, juru-juru tenung dan pembesar-pembesar kerajaannya. Lalu dia berkata, “Aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk-gemuk dimakan tujuh ekor sapi yang kurus, aku melihat tujuh butir gandum yang subur dan tujuh butir pula yang kering. Cobalah kamu ceritakan ta’bir mimpiku itu kalau di antara kamu ada yang mempunyai ilmu ta’bir mimpi.”

Isi Kandungan Kosakata

Aḍgāṡu Aḥlām اَضْغَاثُ اَحْلاَمٍ (Yūsuf/12: 44)

Aḍgāṡu bentuk jamak, mufradnya ḍigṡ. Diartikan dengan mimpi-mimpi yang kosong. Kata ḍigṡ pada mulanya adalah kumpulan bermacam-macam rumput dalam satu ikatan. Mimpi yang kosong dikatakan ḍigṡ karena bercampur dan tidak beraturan. Sementara aḥlām bentuk jamak dari ḥulm atau hulum yang artinya mimpi. Akar kata dari (ح – ل – م) menurut Ibn Fāris dikembalikan pada tiga arti yang berbeda. Pertama, lawan dari sembrono, bertindak semrawut tidak beraturan. Ḥalīm adalah orang yang mampu mengendalikan kemarahannya. Orang yang mencapai usia akil balig disebut ḥulum karena orang tersebut sudah semestinya menjadi arif bijaksana, tenang, tidak bertindak serabutan seperti halnya anak kecil. Kedua, berlubang. Ketiga, mimpi.