وَقَالَ لِلَّذِيْ ظَنَّ اَنَّهٗ نَاجٍ مِّنْهُمَا اذْكُرْنِيْ عِنْدَ رَبِّكَۖ فَاَنْسٰىهُ الشَّيْطٰنُ ذِكْرَ رَبِّهٖ فَلَبِثَ فِى السِّجْنِ بِضْعَ سِنِيْنَ ࣖ
Wa qāla lil-lażī ẓanna annahū nājim minhumażkurnī ‘inda rabbik(a), fa ansāhusy-syaiṭānu żikra rabbihī fa labiṡa fis-sijni biḍ‘a sinīn(a).
Dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, “Jelaskanlah keadaanku kepada tuanmu.” Kemudian, setan menjadikan dia lupa untuk menjelaskan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu, dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Dan dia Nabi Yusuf pun berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat dari hukuman mati di antara mereka berdua, “Jika kamu nanti keluar dari penjara ini, terangkanlah tentang keadaanku yang ditahan secara zalim tanpa kesalahan kepada tuanmu, agar aku dapat segera dibebaskan.” Maka setan menjadikan dia yakni orang yang selamat dari hukuman, lupa untuk menerangkan tentang keadaan Nabi Yusuf kepada tuannya. Karena itu dia Nabi Yusuf tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya, dalam tempo kurang lebih tiga sampai sembilan tahun.
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Yusuf berpesan kepada pemuda yang keluar dengan takwil yang baik, agar disampaikan kepada raja, bahwa di dalam penjara masih banyak orang yang tidak bersalah dihukum. Mereka dihukum karena tuduhan-tuduhan yang tidak benar agar hal ini menjadi perhatian raja. Sampaikan juga kepada raja apa yang dia lihat dan didengar tentang Yusuf dan seruan untuk menganut agama tauhid dan lain-lain yang terjadi selama ia dalam penjara. Rupanya pemuda itu setelah sampai di luar, lupa menyampaikan pesan-pesan Yusuf kepada raja, sehingga Yusuf terpaksa meringkuk dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Nājin نَاجٍ (Yūsuf/12: 42)
Nājin adalah isim fā’il dari kata najā – yanjū – najwan – najātan, yang berarti terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan (selamat). An-Najwah atau an-najāh adalah suatu tempat yang karena ketinggiannya terpisah dari tempat-tempat sekitarnya. Maksud ayat ini adalah bahwa ketika Nabi Yusuf telah menjelaskan ta’bir mimpi kedua pelayan di atas, beliau berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat (nājin) untuk menerangkan kepada rajanya perihal keadaan Nabi Yusuf. Tapi kemudian, orang tersebut menjadi lupa sampai Yusuf tetap berada dalam penjara beberapa tahun lamanya.

