v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 33 - Surat Yūsuf (Yusuf)
يوسف
Ayat 33 / 111 •  Surat 12 / 114 •  Halaman 239 •  Quarter Hizb 24.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ

Qāla rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad‘ūnanī ilaih(i), wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn(a).

(Yusuf) berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

Makna Surat Yusuf Ayat 33
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mendengar perkataan istri al-Aziz, Nabi Yusuf berkata seraya memohon kepada Allah,” Wahai Tuhanku! Penjara yang gelap lagi sempit lebih aku sukai daripada tinggal di dalam istana hanya untuk memenuhi ajakan mereka memenuhi nafsu birahinya. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya dan rayuan mereka, niscaya aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka. Dan jika aku tunduk terhadap kemauan mereka tentu aku termasuk orang yang bodoh karena telah menjerumuskan diri dalam perbuatan yang hina.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan bagaimana keteguhan hati dan kekuatan iman Yusuf yang tidak mempan segala bujukan dan rayuan, begitu juga semua kata-kata untuk melunakkan hati Yusuf yang keluar dari mulut perempuan-perempuan itu. Tidak mencemaskan hati Yusuf gertakan dan ancaman yang mengatakan bahwa Yusuf akan dipenjarakan dan dihukum, kalau dia tidak mau tunduk mengikuti ajakan untuk berbuat serong itu. Mendengar semua itu, Yusuf hanya berlindung diri kepada Allah, menundukkan kepala sambil berdoa agar dijauhkan Tuhan dari godaan perempuan-perempuan itu seraya berkata, “Ya Tuhanku, penjara yang gelap lagi sempit itu lebih baik bagiku daripada dalam istana, menghadapi perempuan-perempuan yang cantik yang selalu menggoda dan mengajakku untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya. Aku khawatir ya Allah, bila aku masih tinggal dalam istana ini, selalu berhadapan dengan perempuan-perempuan yang menggodaku, kalau-kalau semangatku melemah, imanku luntur, sehingga aku terperosok jatuh ke lembah kehinaan bersama mereka. Ya Allah, hindarkanlah aku dari godaan-godaan mereka. Tidak ada daya dan kekuatan bagiku untuk lepas dari bahaya itu selain dengan pertolongan dan petunjuk-Mu. Ya Allah, kalau bukan karena pertolongan dan petunjuk-Mu, aku akan jadi orang yang bodoh, sesat jalan dan mudah terpedaya akhirnya terjerumus ke dalam lembah kehinaan dan maksiat.”

Isi Kandungan Kosakata

Imra’atul ‘Azīz اِمْرَأَتُ الْعَزِيْزِ(Yūsu f/12:30)

Artinya isteri al-’Azīz. Al-’Azīz adalah julukan bagi pembesar di Mesir pada masa Nabi Yusuf. Nabi Yusuf sendiri dijuluki Al-’Azīz setelah menjadi pejabat (bendaharawan negara) yang mengatur kerajaan Mesir (Yūsuf/12: 88). Al-Qur’an -sebagaimana biasa- tidak menyebutkan nama pembesar Mesir yang membeli Yusuf dan nama isterinya karena tidak begitu penting untuk disebutkan. Sebab, yang penting untuk dijadikan pelajaran adalah pokok ceritanya. Beberapa kitab tafsir memang menyebutkan bahwa pembesar itu namanya Qiṭfir atau Quṭifar dan isterinya bernama Zalikha’ atau Ra’il. Namun nama-nama tersebut tidak terdapat dalam hadis-hadis yang sahih. Nama-nama itu diambil dari kitab Taurat. (Sifr Takwīn: Kitab Kejadian). Oleh karena itu kita lebih baik mendiamkan saja dan tidak menyebutkannya.