Lagu 'Once Upon A Daydream' karya The Police merupakan sebuah karya yang sarat akan narasi emosional dan cerita kehidupan yang penuh liku. Lewat lirik yang jenaka dan bertautan, lagu ini mengajak pendengar untuk memahami perjalanan seorang individu yang mengalami lika-liku cinta dan trauma, serta konsekuensi dari keputusan dan situasi yang ekstrem.

Makna dan Pesan dalam Lirik

Secara garis besar, lirik lagu ini dibangun di atas rangkaian cerita yang dimulai dari kebahagiaan dan harapan masa lalu, yang diungkapkan melalui frasa 'Once upon a daydream' dan 'Once upon a moonbeam'. Frasa ini menegaskan bahwa semua kisah berawal dari khayalan dan mimpi indah, yang kemudian tergantikan oleh kenyataan pahit dan kekerasan.

Bagian pertama menyiratkan sebuah kisah cinta yang penuh harapan, di mana kekasih yang dicintai akan dinikahi ketika waktu mereka bersama masih penuh harapan. Namun, situasi berubah drastis ketika trauma dan kekerasan muncul dalam narasi. Lirik mengungkapkan bahwa sang ayah dari kekasih yang dicintai menemukan hubungan tersebut dan merespons dengan kekerasan ekstrem, bahkan membunuh calon anak mereka dan mengusir sang kekasih dari rumah.

Konflik dan Kekerasan yang Menghancurkan

• Peristiwa kekerasan: Sang ayah yang merasa marah dan kehilangan kontrol membunuh calon anaknya dan mengusir kekasih dari rumahnya, yang menunjukkan betapa brutalnya konflik dan letupan emosi yang membakar di dalam cerita.
• Reaksi sang tokoh utama: Dalam upaya balas dendam, tokoh utama membeli senjata dan membunuh ayah kekasihnya, yang menunjukkan eskalasi kekerasan menjadi perburuan balas dendam yang ekstrem.

Segala kekerasan ini menandai puncak dari ketidakberdayaan dan trauma yang dialami tokoh utama, menunjukkan bahwa kekerasan menjadi solusi terakhir yang drastis dan destruktif. Kata-kata seperti 'hell has just begun' menguatkan bahwa jalan yang diambil adalah jalan gelap dan penuh penderitaan.

Refleksi atas Kehilangan Cinta dan Harapan

Refrein lagu menyampaikan bahwa 'Once upon a daydream' dan 'Once upon a moonbeam' tidak lagi terjadi, menekankan bahwa kisah indah dan penuh harapan telah berakhir. Lagu ini menyiratkan bahwa dunia khayalan dan mimpi yang dulu ada kini telah hilang, berganti oleh kenyataan pahit yang dikotori kekerasan dan kehilangan.

Pada bagian akhir, terdapat pesan tentang keputusasaan, kehilangan, dan konsekuensi dari tindakan ekstrem. Frasa seperti 'This is no place for tenderness' dan 'This is no place for sentiment' menegaskan bahwa dunia yang digambarkan adalah dunia yang keras dan tak lagi ramah terhadap perasaan, sebuah gambaran dunia yang telah kehilangan keindahan dan keajaiban di dalamnya.

Kesimpulan

'Onc e Upon A Daydream' oleh The Police adalah sebuah karya yang kaya akan simbolisme dan cerita yang berat. Lagu ini merefleksikan perjalanan seorang individu yang terjebak dalam lingkaran kekerasan, trauma, dan kehilangan cinta sejati. Melalui lirik yang tajam dan penuh simbol, lagu ini mengingatkan kita akan betapa rapuhnya mimpi dan harapan di dunia yang penuh konflik dan kegelapan.

• 1Dead End Job3:35
• 2Landlord3:07
• 3Visions Of The Night3:06
• 4Friends3:36
• 5A Sermon2:32
• 8Low Life3:46
• 9Murder By Numbers4:33
• 10Truth Hits Everybody3:47
• 11Someone To Talk To3:05
• 12Once Upon A Daydream3:32