Lagu "Bobrok" yang dibawakan oleh Sheila On 7 adalah karya yang menarik perhatian dengan lirik yang tajam dan menggugah. Dalam ulasan ini, kita akan membahas makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut, yang mencerminkan kondisi sosial dan emosional masyarakat saat ini.

Makna Lirik

Lirik pembuka, "Jangan kau cari conversation / Bila tak ingin sebuah nation," menggambarkan ketidakpedulian dan ketidakmauan untuk berdialog dalam konteks sosial. Ada penegasan bahwa komunikasi yang baik adalah fondasi untuk membangun suatu komunitas atau bangsa yang sehat. Namun, lirik ini menunjukkan bahwa beberapa individu enggan terlibat dalam percakapan yang konstruktif, sehingga menciptakan jarak antara satu sama lain.

Selanjutnya, frasa "Lelah 'ku dengar demoralization / Tatap negeri ucap valediction" menunjukkan rasa lelah dan putus asa terhadap kondisi sosial yang memburuk. Istilah "demoralization" merepresentasikan hilangnya semangat dan harapan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Dengan menyebutkan “valediction”, penulis lirik seolah memberikan salam perpisahan kepada harapan yang pernah ada, mencerminkan rasa hampa yang mendalam.

Pesan Pemberdayaan

Refrain "(Bang-bang!) Pergi lo! (Bang-bang!) Pergi lo!" berulang kali menghantarkan pesan yang kuat mengenai pemangkasan hubungan yang tidak konstruktif. Ini bisa diinterpretasikan sebagai seruan untuk menyingkirkan pengaruh negatif yang ada di sekitar kita. Ada keberanian dalam menyatakan keinginan untuk menjauh dari hal-hal yang tidak membawa manfaat, yang menjadi refleksi bagi banyak orang yang merasa tertekan oleh keadaan.

Saat lirik melanjutkan dengan "You better go to hell!", terdapat nuansa mulai kehilangan harapan, sekaligus menunjukkan ketegasan. Ini adalah ungkapan kemarahan yang mungkin muncul akibat kekecewaan terhadap situasi sosial yang tidak kunjung membaik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, "Bobrok" oleh Sheila On 7 dapat dilihat sebagai sebuah kritik sosial yang menyentil berbagai masalah dalam masyarakat. Lirik-liriknya yang penuh emosi membawa pendengar untuk merenungkan tentang komunikasi, harapan, dan keberanian dalam menghadapi realitas pahit. Melalui melodi yang energik dan pesan yang mendalam, lagu ini menjadi sarana penyampaian kekecewaan dan ajakan untuk merubah keadaan. Dalam dunia yang semakin kompleks, lagu ini menawarkan pengingat bahwa perubahan dimulai dari dari dialog yang terbuka dan semangat kolektif untuk memperbaiki keadaan.

• 1Tertatih4:44
• 2Kita4:36
• 3J.A.P4:44
• 4Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki4:28
• 5Pede4:05
• 6Dan...4:48
• 7Terlintas 2 Kata4:30
• 8Berai4:25
• 9Bobrok3:39
• 10Perhatikan, Rani!5:13