'The Story Never Ends' adalah lagu yang ditulis oleh Lauv, yang menggambarkan pengalaman emosional dan kompleksitas hubungan yang penuh gejolak. Melalui liriknya, Lauv berhasil menyampaikan perasaan cemas dan kesedihan yang mendalam yang sering dialami dalam suatu hubungan yang tidak sehat.

Deskripsi Lirik

Di awal lagu, Lauv menyarankan untuk 'stick to your stones' atau tetap berpegang pada keyakinan yang ada. Frasa ini menunjukkan ketidakmampuan untuk melihat lebih dari apa yang sudah dikenal, menggambarkan karakter yang terjebak dalam pemikiran lama dan sulit untuk berubah. Lirik ini juga menekankan bagaimana pengungkapan perasaan yang dalam 'di malam hari' hanya akan membawa pada kesedihan, menciptakan lingkaran setan emosional yang tidak pernah berakhir.

Kritik Terhadap Dinamika Hubungan

Salah satu tema utama yang muncul dalam lagu ini adalah tentang cara pasangan saling menyalahkan dan memutarbalikkan kata-kata. Saat Lauv menyebutkan, 'But go ahead, give me all the blame, twist my words and set them to flame', kita dapat merasakan ketidakadilan yang dialaminya. Ia merasa dituduh dan dikhianati, mencerminkan situasi di mana satu pihak selalu menyalahkan pihak lainnya tanpa mau melihat kesalahan diri sendiri.

Pengulangan dan Keberlanjutan Cerita

Lirik 'The story never ends' menunjukkan bahwa meskipun ada banyak konflik dan kemarahan, siklus ini tampaknya terus berlanjut. Terlepas dari semua masalah, hubungan ini terjebak dalam pola yang sama, membuat individu mengenali bahwa mereka terjebak dalam pertandingan tanpa akhir.

Simbolisme dan Gambaran Emosi

Salah satu gambaran kuat dalam lirik adalah saat Lauv menggambarkan dirinya 'wound like a toy, spinning too fast'. Simbol ini membangkitkan perasaan kehilangan kendali dan ketidakpastian. Ini menunjukkan bagaimana hubungan yang tidak sehat dapat membuat seseorang merasa terombang-ambing, sulit untuk menemukan arah atau tujuan yang jelas.

Refleksi atas Identitas dan Tanggung Jawab

Dalam bagian penutup, Lauv menggambarkan karakter yang 'crash the car and blame the road', menunjukkan betapa mudahnya untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan diri sendiri. Hal ini menciptakan kesan bahwa orang yang bersalah sering kali tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan justru lebih memilih untuk membebankan kesalahan kepada pihak lain.

Pemahaman Terhadap Hubungan yang Rumit

Secara keseluruhan, 'The Story Never Ends' adalah penggambaran yang mendalam tentang kesakitan, kekecewaan, dan siklus tak berujung dari ketidakpuasan dalam hubungan. Lauv mengajak pendengarnya untuk merenungkan betapa sulitnya menghadapi kenyataan pahit dalam cinta dan hubungan, di mana kemarahan dan penyesalan terus berputar tanpa akhir.

Melalui lirik yang emosional dan reflektif, Lauv memberikan sebuah karya yang tidak hanya berfungsi sebagai lagu pop yang enak didengarkan, tetapi juga sebagai cerminan dari pengalaman manusia yang universal dalam menghadapi cinta dan kehilangan.

• 1I Like Me Better3:17
• 2Paris in the Rain3:24
• 3Comfortable2:45
• 4Paranoid3:12
• 5The Other3:09
• 6Reforget3:51
• 7The Story Never Ends3:49
• 8Enemies3:14
• 9Come Back Home3:51
• 10Question3:55
• 11Easy Love3:44
• 12Adrenaline3:26
• 13Chasing Fire3:25
• 14Breathe3:57
• 15Bracelet4:22
• 16Getting Over You4:15
• 17Never Not3:28