v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 11 - Surat Ibrāhīm (Ibrahim)
ابرٰهيم
Ayat 11 / 52 •  Surat 14 / 114 •  Halaman 257 •  Quarter Hizb 26.5 •  Juz 13 •  Manzil 3 • Makkiyah

قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ اِنْ نَّحْنُ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَمُنُّ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَمَا كَانَ لَنَآ اَنْ نَّأْتِيَكُمْ بِسُلْطٰنٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Qālat lahum rusuluhum in naḥnu illā basyarum miṡlukum wa lākinnallāha yamunnu ‘alā may yasyā'u min ‘ibādih(ī), wa mā kāna lanā an na'tiyakum bisulṭānin illā bi'iżnillāh(i), wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu'minūn(a).

Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Kami hanyalah manusia seperti kamu, tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Tidak mungkin bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Hanya kepada Allah seharusnya orang-orang yang beriman bertawakal.

Makna Surat Ibrahim Ayat 11
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Pandangan orang kafir itu sangat keliru. Mereka seolah ingin memaksakan kehendak bahwa para rasul haruslah bukan manusia biasa. Untuk mematahkan logika ini, rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Wahai kaum kami, kami memang hanyalah manusia biasa seperti kamu, tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Kami adalah beberapa orang di antara mereka yang Allah beri karunia itu. Ketahuilah, tidak pantas bagi kami untuk mendatangkan suatu bukti kepada kamu atas kuasa kami sendiri, melainkan semuanya haruslah dengan izin Allah. Dan oleh sebab itu, hanya kepada Allah saja hendaknya orang yang beriman bertawakal dan berserah diri.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Untuk menjawab pertanyaan dan permintaan umatnya, maka dalam ayat ini disebutkan ucapan para rasul itu kepada mereka bahwa benar mereka hanyalah manusia seperti umat mereka juga, hanya saja Allah telah memberikan karunia kepada mereka, yaitu berupa kenabian dan kerasulan, yang disertai mukjizat yang hanya dapat digunakan dengan seizin Allah swt. Oleh sebab itu, bukanlah wewenang seorang rasul untuk mengemukakan mukjizat yang lain dari apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.

Pada akhir ayat ini ditunjukkan pula, bahwa tawakal adalah merupakan suatu prinsip dan sikap hidup yang harus menjadi pegangan bagi setiap orang yang beriman, apabila mereka sudah melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya.

Isi Kandungan Kosakata

Āżaytumūnā اٰذَيْتُمُوْنَ ا (Ibrāhīm/14: 12)

Kata tersebut merupakan fi’il māḍī (kata kerja lampau), dari ażā - yu'żī – iżā'an yang artinya “kamu sekalian menyakiti kami.” Ungkapan ini muncul dalam rangkaian penuturan para utusan Allah yang menyatakan bahwa mereka akan tetap bersabar terhadap perlakuan para penentang yang selalu menyakiti dan mengganggu mereka. Ungkapan āżaitumūnā dalam ayat ini menggambarkan bahwa para rasul Allah itu mengalami hal yang sama, yaitu diganggu dan disakiti oleh para penentang mereka, tetapi mereka tetap bersikap sabar atas segala gangguan itu.