v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 83 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 83 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 231 •  Quarter Hizb 23.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَۗ وَمَا هِيَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ بِبَعِيْدٍ ࣖ

Musawwamatan ‘inda rabbik(a) wa mā hiya minaẓ-ẓālimīna biba‘īd(in).

(Batu-batu itu) diberi tanda dari sisi Tuhanmu. Siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim.

Makna Surat Hud Ayat 83
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Azab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Lut yang diberi tanda oleh Tuhanmu mengandung pesan, bahwa apa yang menimpa kaum Nabi Lut bisa jadi menimpa siapa saja. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim kapan dan di mana saja berada pada setiap kurun waktu sepanjang zaman. Apabila perbuatan keji merajalela di tengah-tengah masyarakat, dan perbuatan itu mereka lakukan secara terang-terangan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah menurunkan batu-batu sijjīl sebelum bumi dijungkirbalikkan. Menurut firman Allah dalam surah aż-Żariyāt batu-batu itu adalah tanah liat yang terbakar sehingga menjadi batu yang diberi tanda oleh Allah Ta’ala dengan nama orang-orang yang akan ditimpakannya. Batu-batu itu dijatuhkan di tempat yang sering dilalui orang musyrik Quraisy ketika mereka berdagang ke negeri Syam supaya menjadi peringatan bagi mereka agar jangan memusuhi Muhammad, supaya jangan ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nabi Lut a.s. yang ingkar kepada nabinya. Tempat itu sering dilalui oleh mereka bila mereka berdagang di musim panas di negeri Syam seperti diterangkan dalam firman Allah:

وَاِنَّكُم ْ لَتَمُرُّوْنَ عَلَيْهِمْ مُّصْبِحِيْنَۙ ١٣٧ (الصّٰۤفّٰت)

Dan sesungguhnya kamu (penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka pada waktu pagi, (aṣ-Ṣaffāt/37: 137)

Isi Kandungan Kosakata

Sijjīl Manḍūd سِجِّيْلٍ مَنْضُوْدٍ (Hūd/11: 82)

Kata sijjīl menurut sebagian besar para ulama asalnya dari bahasa Persia yang sudah menjadi bahasa Arab. Sijjīl memiliki arti sesuatu yang terbuat dari campuran batu yang padat dan tanah yang terbakar. Sijjīl juga mengandung makna ketinggian, bahwa batu-batu tersebut dilemparkan dari tempat yang tinggi yakni langit. Sedangkan manḍūd adalah isim maf’ul dari kata naḍada-yanḍidu yang berarti sesuatu yang saling bertumpuk satu sama lainnya. Yang dimaksud adalah batu tersebut datang secara bertubi-tubi tanpa ada selang waktu. Sijjīl manḍūd adalah bentuk azab yang ditimpakan Allah kepada kaum Nabi Lut a.s. atas kekufuran dan kemaksiatan yang mereka lakukan yaitu merajalelanya penyakit homoseksual. Dalam surah aż-żāriyāt/51: 33 – 34) dijelaskan bahwa batu-batu itu adalah tanah liat yang terbakar sehingga menjadi batu yang diberi tanda (musawwamah) dengan nama orang-orang yang ditimpanya. Batu-batu itu dijatuhkan di tempat-tempat yang sering dilalui orang-orang Quraisy, ketika mereka berdagang ke Syam sebagai peringatan bagi mereka supaya jangan memusuhi Nabi Muhammad dan supaya jangan ditimpa azab seperti kaum Nabi Lut (aṣ-Ṣaffāt/37: 137).