v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 82 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 82 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 231 •  Quarter Hizb 23.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ

Falammā jā'a amrunā ja‘alnā ‘āliyahā sāfilahā wa amṭarnā ‘alaihā ḥijāratam min sijjīlim manḍūd(in).

Maka, ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya (negeri kaum Lut) dan Kami menghujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi.

Makna Surat Hud Ayat 82
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Maka ketika keputusan Kami datang untuk menurunkan azab kepada kaum Nabi Lut yang durhaka, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut sehingga bagian atas bangunan berada di bawah dan bagian bawah bumi ada di atas, sebagai akibat perbuatan mereka memutarbalikkan fitrah, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi tiada henti dari tempat tinggi dengan batu dari tanah yang terbakar (Lihat: Surah al-'Ankabut/29: 34 dan az-Zariyat/51: 32-33).

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ketika putusan Allah telah datang untuk mengazab kaum Luṭ, Allah menjadikan negeri mereka terjungkir balik, yang di atas jatuh ke bawah dan yang di bawah naik ke atas, dan Allah menghujani mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah yang terbakar hangus yang jatuh kepada mereka secara bertubi-tubi. Tentang ambruknya tanah menurut ahli pengetahuan adalah disebabkan karena adanya uap atau gas-gas yang keluar dari dasarnya kemudian karena adanya kekosongan di bawah lapisan bumi itu, maka tanah-tanah yang ada di atasnya menjadi runtuh dan ambruk ke bawah.

Isi Kandungan Kosakata

Sijjīl Manḍūd سِجِّيْلٍ مَنْضُوْدٍ (Hūd/11: 82)

Kata sijjīl menurut sebagian besar para ulama asalnya dari bahasa Persia yang sudah menjadi bahasa Arab. Sijjīl memiliki arti sesuatu yang terbuat dari campuran batu yang padat dan tanah yang terbakar. Sijjīl juga mengandung makna ketinggian, bahwa batu-batu tersebut dilemparkan dari tempat yang tinggi yakni langit. Sedangkan manḍūd adalah isim maf’ul dari kata naḍada-yanḍidu yang berarti sesuatu yang saling bertumpuk satu sama lainnya. Yang dimaksud adalah batu tersebut datang secara bertubi-tubi tanpa ada selang waktu. Sijjīl manḍūd adalah bentuk azab yang ditimpakan Allah kepada kaum Nabi Lut a.s. atas kekufuran dan kemaksiatan yang mereka lakukan yaitu merajalelanya penyakit homoseksual. Dalam surah aż-żāriyāt/51: 33 – 34) dijelaskan bahwa batu-batu itu adalah tanah liat yang terbakar sehingga menjadi batu yang diberi tanda (musawwamah) dengan nama orang-orang yang ditimpanya. Batu-batu itu dijatuhkan di tempat-tempat yang sering dilalui orang-orang Quraisy, ketika mereka berdagang ke Syam sebagai peringatan bagi mereka supaya jangan memusuhi Nabi Muhammad dan supaya jangan ditimpa azab seperti kaum Nabi Lut (aṣ-Ṣaffāt/37: 137).