v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 81 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 81 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 230 •  Quarter Hizb 23.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

قَالُوْا يٰلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَّصِلُوْٓا اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلَّا امْرَاَتَكَۗ اِنَّهٗ مُصِيْبُهَا مَآ اَصَابَهُمْ ۗاِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ

Qālū yā lūṭu innā rusulu rabbika lay yaṣilū ilaika fa asri bi'ahlika biqiṭ‘im minal-laili wa lā yaltafit minkum aḥadun illamra'atak(a), innahū muṣībuhā mā aṣābahum, inna mau‘idahumuṣ-ṣubḥ(u), alaisaṣ-ṣubḥu biqarīb(in).

Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu (karena mereka akan dibinasakan). Oleh karena itu, pergilah beserta keluargamu pada sebagian malam (dini hari) dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu (janganlah kamu ajak pergi karena telah berkhianat). Sesungguhnya dia akan terkena (siksaan) yang menimpa mereka dan sesungguhnya saat (kehancuran) mereka terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?”

Makna Surat Hud Ayat 81
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah dijelaskan tentang tingkah laku kaum Nabi Lut yang melampaui batas, kemudian ayat berikut ini memberitakan bahwa Allah akan menurunkan azab kepada mereka. Mereka para malaikat berkata, “Wahai Nabi Lut, jangan takut! sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu untuk menyampaikan berita bahwa mereka akan diazab Allah, sehingga mereka tidak akan dapat mengganggu kamu karena mereka akan binasa, sebab itu pergilah beserta keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, yakni teruslah berjalan jangan kembali lagi kecuali istrimu yang tidak ikut bersamamu meninggalkan kota tempt tinggalmu, karena dia berkhianat. Sesungguhnya dia istrimu juga akan ditimpa azab sebagaimana yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu adalah pada waktu subuh, saat orang-orang masih tidur terlelap. Bukankah waktu subuh itu sudah dekat, karena itu segeralah bergegas meninggalkan kota ini.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Setelah para malaikat yang menjadi tamu Nabi Lut a.s. itu menyaksikan adanya kekhawatiran pada diri Nabi Lut a.s., mereka berkata, “Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu yang sengaja diutus untuk membinasakan mereka dan menyelamatkan kamu dari kejahatan-kejahatan mereka. Mereka sekali-kali tidak akan dapat mengganggu kamu, maka tenangkanlah hatimu. Ternyata penglihatan kaum Nabi Lut a.s. itu dijadikan gelap oleh Allah sehingga mereka tidak dapat melihat kepada Nabi Lut a.s. dan kepada tamu-tamunya seperti diterangkan dalam firman Allah:

وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ ٣٧ (القمر)

Dan sungguh, mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan peringatan-Ku! (al-Qamar/54: 37)

Akhirnya mereka kembali ke rumahnya masing-masing dalam keadaan buta, tidak mengetahui jalan menuju ke rumahnya, mereka berteriak-teriak minta tolong dan mengatakan bahwa kami disihir oleh tamu-tamu yang berada di rumah Lut a.s.

Malaikat itu berkata kepada Nabi Lut a.s., “Keluarlah dari kampung ini, beserta keluarga dan kaummu yang beriman di akhir malam ini dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang ketinggalan atau menoleh ke belakang kecuali istrimu. Sesungguhnya azab yang akan menimpa mereka itu akan menimpa istrimu pula karena ia adalah seorang perempuan yang tidak beriman bahkan telah khianat kepada suaminya.” Adapun sebabnya mereka tidak menoleh ke belakang, karena akibat menyaksikan azab itu, ia akan panik sehingga kakinya tidak akan dapat melangkah lagi dan akhirnya ditimpa oleh azab yang menyusul di belakangnya. Saat datangnya azab kepada mereka adalah waktu subuh seperti diterangkan dalam firman Allah:

فَاَخَذَتْ هُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَۙ ٧٣ (الحجر)

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. (al-Hijr/15: 73)

Kemudian malaikat itu menegaskan kepastian turunnya azab dengan sebuah pertanyaan, “Bukankah subuh itu sudah dekat? Maka segeralah kamu bersiap-siap untuk mencari keselamatan.”

Isi Kandungan Kosakata

Sijjīl Manḍūd سِجِّيْلٍ مَنْضُوْدٍ (Hūd/11: 82)

Kata sijjīl menurut sebagian besar para ulama asalnya dari bahasa Persia yang sudah menjadi bahasa Arab. Sijjīl memiliki arti sesuatu yang terbuat dari campuran batu yang padat dan tanah yang terbakar. Sijjīl juga mengandung makna ketinggian, bahwa batu-batu tersebut dilemparkan dari tempat yang tinggi yakni langit. Sedangkan manḍūd adalah isim maf’ul dari kata naḍada-yanḍidu yang berarti sesuatu yang saling bertumpuk satu sama lainnya. Yang dimaksud adalah batu tersebut datang secara bertubi-tubi tanpa ada selang waktu. Sijjīl manḍūd adalah bentuk azab yang ditimpakan Allah kepada kaum Nabi Lut a.s. atas kekufuran dan kemaksiatan yang mereka lakukan yaitu merajalelanya penyakit homoseksual. Dalam surah aż-żāriyāt/51: 33 – 34) dijelaskan bahwa batu-batu itu adalah tanah liat yang terbakar sehingga menjadi batu yang diberi tanda (musawwamah) dengan nama orang-orang yang ditimpanya. Batu-batu itu dijatuhkan di tempat-tempat yang sering dilalui orang-orang Quraisy, ketika mereka berdagang ke Syam sebagai peringatan bagi mereka supaya jangan memusuhi Nabi Muhammad dan supaya jangan ditimpa azab seperti kaum Nabi Lut (aṣ-Ṣaffāt/37: 137).