v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 78 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 78 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 230 •  Quarter Hizb 23.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

وَجَاۤءَهٗ قَوْمُهٗ يُهْرَعُوْنَ اِلَيْهِۗ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۗ قَالَ يٰقَوْمِ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنَاتِيْ هُنَّ اَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِ فِيْ ضَيْفِيْۗ اَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَّشِيْدٌ

Wa jā'ahū qaumuhū yuhra‘ūna ilaih(i), wa min qablu kānū ya‘malūnas-sayyi'āt(i), qāla yā qaumi hā'ulā'i banātī hunna aṭharu lakum fattaqullāha wa lā tukhzūni fī ḍaifī, alaisa minkum rajulur rasyīd(un).

Kaumnya bergegas datang menemuinya. Sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan keji. Lut berkata, “Wahai kaumku, inilah putri-putri (negeri)-ku. Mereka lebih suci bagimu (untuk dinikahi). Maka, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)-ku di hadapan tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang berakal sehat?”

Makna Surat Hud Ayat 78
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan tak lama setelah tamu itu tiba, maka kaumnya pun segera datang kepadanya dan bermaksud melakukan perbuatan keji terhadap tamu Nabi Lut itu. Dan memang sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan keji itu, yaitu menyukai sesama laki-laki. Menyaksikan tingkah laku mereka, Nabi Lut berkata, “Wahai kaumku! Inilah putri-putriku yang ada di negeri ini yang sudah kamu kenal, mereka lebih suci bagimu untuk kamu jadikan sebagai istrimu, maka bertakwalah kepada Allah agar terhindar dari murka-Nya, dan janganlah kamu mencemarkan nama baikku dengan melakukan perbuatan keji dan jahat terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang pandai dan menggunakan akalnya untuk berpikir mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk, serta berusaha menghindari segala bentuk perbuatan munkar?”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Datanglah kaum Luṭ kepadanya dengan bergegas-gegas seperti orang-orang yang didorong oleh hawa nafsu yang jahat. Mereka sejak dahulu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji dan sangat dicela oleh tabi’at manusia yang wajar, lebih-lebih oleh syariat agama. Mereka suka melakukan homoseksual, melakukan hubungan kelamin dengan sesama lelaki tidak dengan wanita, dan mereka secara terang-terangan melakukan berbagai kemungkaran di balai pertemuannya. Firman Allah:

اَىِٕنَّكُ مْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗ

Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” (al-Ankabūt/29: 29)

Nabi Lut a.s. berkata, “Wahai kaumku inilah puteri-puteriku, dan puteri-puteri kaumku, silahkan kamu kawin dengan mereka. Mereka lebih suci bagimu dan kamu dapat bergaul secara halal dan baik dengan mereka dari pada memuaskan seleramu dengan melakukan homoseksual yang sangat keji dan merusak moral dan kesehatan. Bertakwalah kepada Allah dan hindarilah azab Allah, dan janganlah kamu mencemarkan namaku dengan memperkosa tamu-tamuku ini, sebab menghinakan tamu sama dengan menghinakan tuan rumahnya. Tidakkah ada di antara kamu seorang yang mempunyai akal yang sehat dan kebijaksanaan yang dapat mencegahmu dari perbuatan keji?”

Isi Kandungan Kosakata

Ruknin Syadīd رُكْـنٍ شَدِيْدٍ (Hūd/11: 80)

Rukn terambil dari kata rakana - yarkunu yang berarti sesuatu yang berada di samping untuk dijadikan sandaran kekuatan. Dalam ibadah ada rukun-rukun yang wajib dilaksanakan sebagai kekuatan sah dan tidaknya ibadah yang dilakukan seseorang. Dengan demikian, rukn adalah ungkapan untuk menyatakan sesuatu yang menjadi kekuatan baik berupa benda, kelompok, atau tata cara tertentu. Syadīd adalah sifat dari rukn yang berarti kuat. Dalam ayat ini dijelaskan ungkapan Nabi Lut dalam menghadapi kemungkaran kaumnya dengan mengatakan, “Seandainya aku mempunyai kekuatan dan daya kemampuan untuk menghalangi kamu, atau seandainya aku dapat menjumpai sekumpulan orang-orang yang kuat yang dapat menolong aku dari kejahatan kamu, tentulah akan aku lakukan.”