Lagu 'Toronto 2014' yang dinyanyikan oleh Daniel Caesar dan Mustafa merupakan suatu karya seni yang menggugah perasaan dan menciptakan refleksi mendalam tentang pengalaman hidup, kehilangan, dan pencarian jati diri. Melalui lirik yang puitis, kedua artis ini menggambarkan pergulatan dengan waktu dan realitas yang kerap kali terasa menipu.

Persepsi Terhadap Realitas

Di pembuka lagu, terdapat nuansa ketidakpastian yang kuat, di mana penyanyi merasakan bahwa "Everything is not as it seems". Hal ini menunjukkan bahwa sering kali kita terjebak dalam ilusi yang diciptakan oleh lingkungan sekitar kita. Pencarian "sepasang kacamata" yang mampu membantu melihat kenyataan mencerminkan harapan untuk mengungkap kebenaran di balik facade yang ada.

Pengalaman Pribadi dan Nostalgia

Salah satu elemen yang mencolok dalam lagu ini adalah kerinduan akan masa lalu, terutama saat yang menggembirakan, sebagaimana dinyatakan dengan "Take me back to 2014". Nostalgia ini bukan hanya tentang mengingat masa-masa indah, tetapi juga tentang kehilangan jati diri dalam perjalanan hidup. Penyanyi mengekspresikan keingingan untuk kembali ke saat di mana ia merasa puas dan bahagia dengan dirinya sendiri.

Konflik dengan Waktu

Tema waktu sangat mendominasi lirik, yang terlihat pada kalimat "Isn’t it funny how the time flies". Ini mengisyaratkan bagaimana menghadapi harapan dan realitas yang seringkali tidak sesuai dengan keinginan kita. Ketidakpastian masa depan dan harapan untuk kembali ke masa lalu menciptakan dua sisi yang saling bertentangan dalam perjalanan hidup.

Kesadaran Akan Hidup dalam Ilusi

Lirik yang merujuk pada "We’re stuck in the Matrix, living a lie" menggambarkan kesadaran akan hidup dalam sistem yang membatasi, di mana banyak orang mungkin merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton dan liar. Sementara itu, ada pula keinginan untuk menghadapi realitas dengan keberanian, ditandai dengan ungkapan "I’m not afraid to die". Ini menunjukkan penerimaan akan kehidupan dan kematian sebagai bagian dari perjalanan yang lebih besar.

Perasaan Terasing dan Keberadaan

Ketika mendengar lirik "But, they hardly see me, at least that’s how I see things", jelas terlihat adanya rasa keterasingan. Meskipun penampilan di media sosial terkesan glamor, kenyataannya seringkali individu merasa tidak diperhatikan secara nyata. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, pencarian perhatian dan pengakuan menjadi lebih menantang, sementara realitas emosional sering kali terabaikan.

Kesimpulan

'To ronto 2014' bukan sekadar lagu, tetapi sebuah perjalanan emosional yang mengajak pendengar untuk merenung tentang perjalanan hidup mereka sendiri. Melalui lirik yang dalam dan penuh makna, Daniel Caesar dan Mustafa mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran diri, keterhubungan dengan masa lalu, dan menghadapi kenyataan hidup dengan keberanian. Banyak dari kita dapat berhubungan dengan tema-tema yang diangkat dalam lagu ini, menjadikannya karya seni yang relevan dan menggugah.

• 1Ocho Rios2:33
• 2Valentina2:34
• 3Toronto 2014 (with Mustafa)4:37
• 4Let Me Go3:36
• 5Do You Like Me?3:47
• 6Always3:45
• 7Cool4:04
• 8Disillusioned (with serpentwithfeet)4:01
• 9Buyer's Remorse (feat. Omar Apollo)2:32
• 10Shot My Baby4:28
• 11Pain Is Inevitable4:55
• 12Homiesexual (with Ty Dolla $ign)3:50
• 13Vince Van Gogh2:44
• 14Superpowers2:54
• 15Unstoppable4:07
• 16Please Do Not Lean (feat. BADBADNOTGOOD) - Bonus4:00
• 17Always (feat. Summer Walker) - Bonus3:42
• 18Valentina (feat. Rick Ross) - Bonus3:56