v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 5 - Surat Aṭ-Ṭāriq (Yang Datang Pada Malam Hari)
الطّارق
Ayat 5 / 17 •  Surat 86 / 114 •  Halaman 591 •  Quarter Hizb 59.75 •  Juz 30 •  Manzil 7 • Makkiyah

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ

Falyanẓuril-insānu mimma khuliq(a).

Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

Makna Surat At-Tariq Ayat 5
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Sungguh, hari kebangkitan itu pasti akan terjadi. Maka, hendaklah manusia memperhatikan asal kejadiannya; dari apa dia diciptakan. Dengan demikian, dia akan mengetahui besarnya kekuasan Allah dan keterbatasan dirinya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini, Allah mengingatkan manusia agar memperhatikan dari apakah ia diciptakan. Hal ini berarti bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berpikir dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh dari apa ia dijadikan. Dengan demikian, ia dapat mengetahui kekuasaan penciptanya dan mengetahui pula bahwa bila penciptanya dapat menciptakannya dari bahan yang tidak memiliki tanda-tanda kehidupan sedikit pun, maka tentulah Ia akan lebih mudah menghidupkannya kembali.

Isi Kandungan Kosakata

Aṣ-Ṣulbi wat-Tarā'ib التَّرَائِبِ وَ اَلصُّلْبِ (aṭ-Ṭāriq/86: 7)

Aṣ-ṣulb diartikan dengan tulang sulbi. Sedangkan at-tarā’ib diartikan dengan tulang dada. Kata ṣulb artinya keras dan kuat. Tulang sulbi yang ada pada punggung seseorang, baik lelaki maupun perempuan, yang memanjang dari pangkal leher sampai ke pangkal pantat, memang kuat dan keras, tapi juga lentur, sehingga bisa menyangga tubuh sebelah atas. Air mani berawal dari unsur darah yang berproses secara rumit, merembes dari urat nadi (al-abhar) yang memanjang antara tulang sulbi yang ada di punggung dan tulang dada. Al-abhar adalah urat nadi yang terbesar pada badan seseorang. Kemudian mengalir melalui ruas-ruas yang memanjang pada tulang punggung (silsilatuẓ-ẓahr), kemudian turun sampai ke dua buah pelir. Di sinilah air mani terkumpul. Jika terjadi hubungan badan antara lelaki dan perempuan maka mani yang ada di buah pelir ini meluncur dengan deras dan memancar ke rahim seorang perempuan untuk bisa bertemu dengan ovum (buyāḍah) dan selanjutnya terjadi pembuahan dan seterusnya.

At-tarā’ib bentuk jamak dari tarībah yaitu tulang yang ada pada dada seseorang, baik lelaki maupun perempuan, tapi ungkapan ini lebih banyak digunakan untuk tempat kalung pada seorang perempuan. Air mani seorang perempuan berawal dari ruas-ruas yang ada pada tulang dadanya kemudian menuju ke rahim. Ovum yang terbentuk dan bertempat tinggal di rahimnya berenang di air maninya. (Lihat : Muhammad as-Sayyid Arnauṭ, al-I‘jāz al-‘Ilmī fil Qur’an, Tafsir al-Qāsimī).