v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 19 - Surat As-Sajdah (Sajdah)
السّجدة
Ayat 19 / 30 •  Surat 32 / 114 •  Halaman 416 •  Quarter Hizb 42.25 •  Juz 21 •  Manzil 5 • Makkiyah

اَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ جَنّٰتُ الْمَأْوٰىۖ نُزُلًا ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Ammal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti falahum jannātul-ma'wā, nuzulam bimā kānū ya‘malūn(a).

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka akan mendapat surga-surga (sebagai) tempat kediaman sebagai balasan atas apa yang selalu mereka kerjakan.

Makna Surat As-Sajdah Ayat 19
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka sebagai balasannya mereka akan mendapat surga-surga tempat kediaman. Di sana mereka menetap dan bersenang-senang selamanya sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini dijelaskan perbedaan kedua golongan itu dan perbedaan keadaan mereka di akhirat nanti. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta mengerjakan amal saleh akan diberi ganjaran pahala yang berlipat ganda di akhirat nanti. Mereka akan tinggal di rumah-rumah yang megah dengan taman-taman yang indah, sebagai balasan keimanan dan amal saleh yang mereka perbuat selama hidup di dunia. Firman Allah:

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۙ ١٢ (الصّفّ)

Niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. (aṣ-Ṣaff/61: 12)

Isi Kandungan Kosakata

1. Jannātul Ma’wā جَنَّةُ الْمَأْوَى (as-Sajdah/32: 19)

Kata jannah adalah maṣdar (kata bentukan) dari kata janna-yajinnu-jannah yang berarti menutupi. Di dalam Al-Qur’an disebutkan, “Janna ‘alaihil-lailu” yang artinya malam telah menutupinya. Darinya diambil kata al-jinn yang berarti jin. Disebut demikian karena jin tersembunyi dari pandangan manusia. Darinya diambil kata al-janīn yang berarti janin. Disebut demikian karena ia tersembunyi di dalam perut ibunya. Dari sini, orang Arab menggunakan kata jannah untuk arti kebun yang sangat lebat pohon-pohonnya sehingga tertutup. Kata jannah di dalam Al-Qur’an sering digunakan untuk arti surga.

Adapun kata al-ma’wā adalah ism makān (kata tempat) yang terbentuk dari kata awā-ya’wī-uwiyyan yang berarti mengambil suatu tempat sebagai tempat berlindung. Di dalam Al-Qur’an disebutkan, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah..” (Hud/11: 43). Kata āwā berarti memberi tempat tinggal. Jadi, kata al-ma’wā berarti tempat tinggal. Menurut Ibnu Kaṡīr, yang dimaksud dengan lafal jannātul ma’wā di sini adalah surga-surga yang di dalamnya terdapat banyak tempat tinggal, kamar-kamar, dan ruangan-ruangan yang tinggi.

2. Lanużīqannahum لَنُذِيْقَنَّه ُمْ (as-Sajdah/32: 21)

Kata lanużīqannahum adalah fi’il muḍāri’ (kata kerja sekarang) dari kata ażāqa-yużīqu-iżāqatan yang berarti menjadikan merasa. Kata dasarnya adalah żāqa-yażūqu-żauqan yang berarti merasai, baik dengan mulut atau dengan perasa lain. Kalimat żuqtu fulānan berarti aku menguji fulan dan mengetahui sifat-sifatnya. Darinya diambil kata żawwāq yang berarti orang yang cepat bosan. Di dalam sebuah hadis disebutkan, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai żawwāqīn dan żawwāqāt” yang berarti laki-laki dan perempuan yang cepat menikah tetapi juga cepat bercerai. Tafsirannya adalah hati keduanya tidak tenang sehingga setiap kali menikah maka matanya melirik ke wanita dan laki-laki lain. Darinya diambil kalimat żuq haża al-qaus yang berarti ambillah busur ini dan ujilah untuk mengetahui apakah ia lentur atau keras. Dan yang dimaksud di sini adalah Allah menimpakan siksa pada mereka sehingga mereka merasakan kepedihannya.