Lagu 'Taylor' yang dinyanyikan oleh Ashe menyajikan perjalanan emosional yang menggambarkan cinta remaja yang penuh dengan harapan dan realita. Melalui lirik yang mendalam, Ashe berhasil menangkap esensi perasaan cinta yang murni, tetapi juga penuh dengan kekhawatiran akan masa depan.

Menggambarkan Cinta Remaja

Lirik pembuka, 'Saw myself in you, didn′t know who I was', mencerminkan bagaimana cinta pertama sering kali membuat seseorang menemukan sisi baru dari dirinya sendiri. Dalam hubungan yang intens di usia muda, sering kali kita merasa seolah-olah kedua individu tersebut saling melengkapi tanpa henti. Ucapan 'didn′t need a map, didn′t think I was lost with you' mengindikasikan keyakinan penuh bahwa cinta ini adalah jalur yang benar, meski mungkin tidak selalu pasti.

Harapan dan Realita

Namun, Ashe dengan cerdas menyentuh realita pahit di dalam cinta remaja. Lirik 'But you don't stand a chance when you're young and in love' menunjukkan ketidakpastian yang menyertai hubungan di usia muda. Harapan yang tinggi sering kali dihadapkan pada tantangan kehidupan nyata yang mendewasakan setiap individu. Saat menyebutkan 'Tried to tell my mother that it felt like fate, but she brushed it all off', ada nuansa rasa tidak didengar, seolah-olah cinta tersebut hanya dianggap sepele oleh orang dewasa.

Kehilangan dan Kesedihan

Kesedihan karena perpisahan tampak jelas dalam lirik 'Ooh, and I hate that she was right'. Ada pengakuan bahwa cinta yang kuat pada usia remaja sering kali tidak bertahan lama, dan perasaan ini meningkatkan sakitnya untuk mengucapkan selamat tinggal. 'Didn′t wanna say goodbye' mencerminkan betapa sulitnya menyudahi sesuatu yang penuh emosional. Ada rasa cinta timbal balik yang kuat, tertangkap dalam lirik 'You loved me, I loved you too'.

Refleksi dan Harapan di Masa Depan

Ashe kemudian bertransisi ke refleksi tentang masa depan dengan menyebutkan 'Ooh, maybe in another life'. Lirik ini mengisyaratkan harapan akan kemungkinan reuni di masa depan, menyaingi perasaan pahit dari perpisahan di masa kini. Saat dia menggambarkan kemungkinan untuk bertemu lagi 'when we’re 33', ada perasaan optimisme, bahkan di tengah kesedihan. 'It′s hard to keep a love you meet at 15' menekankan tantangan yang mungkin ada ketika cinta muda dihadapkan pada kenyataan hidup.

Kesimpulan

Lagu 'Taylor' oleh Ashe menjadi sebuah karya yang banyak berbicara tentang cinta pertama, harapan, dan realita pahit. Liriknya yang sederhana namun kuat berhasil menyampaikan pesan mendalam mengenai perjalanan cinta di usia muda. Ashe mengingatkan kita bahwa setiap pengalaman cinta, meskipun sepertinya sementara, bisa meninggalkan jejak yang mendalam dalam jiwa kita. Lirik-lirik ini tidak hanya merangkum perasaan; mereka menciptakan gambaran yang hidup tentang cinta, kerinduan, dan potensi untuk merasakan kembali di kehidupan yang mendatang.

• 1Till Forever Falls Apart3:42
• 2I'm Fine2:16
• 3Love Is Not Enough3:09
• 4When I'm Older2:50
• 5Me Without You3:09
• 6Save Myself3:44
• 7Taylor2:47
• 8Not Mad Anymore3:42
• 9Always3:34
• 10Moral of the Story3:21
• 11Serial Monogamist3:08
• 12Ryne’s Song4:01
• 13Kansas4:16