v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 15 - Surat Ar-Rūm (Romawi)
الرّوم
Ayat 15 / 60 •  Surat 30 / 114 •  Halaman 405 •  Quarter Hizb 41.25 •  Juz 21 •  Manzil 5 • Makkiyah

فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَهُمْ فِيْ رَوْضَةٍ يُّحْبَرُوْنَ

Fa ammal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fahum fī rauḍatiy yuḥbarūn(a).

Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka bergembira di dalam taman (surga).

Makna Surat Ar-Rum Ayat 15
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Masing-masing individu akan memperoleh balasan yang tingkatan dan bentuknya berbeda-beda. Maka adapun orang-orang yang beriman dan dibarengi dengan mengerjakan kebajikan, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya semata mengharap rida Allah, maka balasan mereka adalah kekal di dalam taman surga dengan bergembira.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh tidak akan bersedih pada hari Kiamat. Perpisahan tidak akan merugikan mereka, sebab setiap orang muslim ditemani oleh amal saleh yang senantiasa menghibur dan menenteramkan jiwanya. Orang-orang mukmin pada waktu itu akan dijamu di tempat yang paling mulia, yaitu surga. Di sana mereka dihibur dengan segala macam hiburan yang telah di sediakan Allah, seperti nyanyian merdu yang belum pernah didengar manusia.

Dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abū Darda’ disebutkan bahwa Rasulullah pernah menerangkan tentang kesenangan di dalam surga. Kemudian seorang Badui bertanya, “Hai Rasulullah, apakah dalam surga itu ada nyanyian?” Rasulullah menjawab, “Betul hai Badui, sesungguhnya di surga itu ada sungai yang penuh dengan perawan. Mereka bernyanyi yang belum pernah didengar oleh para makhluk di dunia. Hal itu adalah sebaik-baik nikmat surga.”

Zamakhsyari juga meriwayatkan bahwa di dalam surga itu ada pohon-pohon kayu tempat lonceng-lonceng yang terbuat dari perak bergelantungan. Apabila penduduk surga ingin mendengarkan nyanyiannya, maka Allah mengutus angin dari bawah singgasana, lalu angin itu melewati pohon itu dan menggerakkan lonceng-lonceng sehingga terdengar suara merdu. Kalau suara itu didengar oleh penduduk dunia, tentu mereka akan mati karena kegembiraan.

Isi Kandungan Kosakata

Yublisu al-Mujrimūn يُبْلِسُ الْمُجْرِمُوْن َ (ar-Rūm/30:12)

Yublisu merupakan fi’il muḍāri’ dari ablasa. Akar katanya dari (ba’-lam-sin) mempunyai beberapa arti yang berdekatan yaitu: kesedihan, kebingungan, putus asa, diam karena tertimpa kesedihan, diam karena tidak bisa melawan dalil lawan bicaranya. Dari akar kata ini muncul kata Iblīs yaitu setan yang tidak tunduk kepada perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam. Dinamakan demikian karena keputusasaannya mendapatkan rahmat Allah. Al-Mujrimūn merupakan bentuk plural (jamak) dari kata mujrim. Kata al-mujrim adalah isim fā’il dari ajrama. Akar katanya (jim-ra’-mim) artinya melakukan (kasaba). Kata ini seringkali digunakan untuk melakukan sesuatu yang tidak baik. Ajrama berarti melakukan perbuatan dosa. Dalam Al-Qur’an ungkapan al-mujrimūn ditujukan kepada mereka yang melakukan perbuatan kekufuran. Dengan demikian, ungkapan “yublisul mujrimūn” diartikan: pada hari Kiamat orang yang berdosa akan terdiam berputus asa.