v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 60 - Surat Ar-Rūm (Romawi)
الرّوم
Ayat 60 / 60 •  Surat 30 / 114 •  Halaman 410 •  Quarter Hizb 41.75 •  Juz 21 •  Manzil 5 • Makkiyah

فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِيْنَ لَا يُوْقِنُوْنَ ࣖ

Faṣbir inna wa‘dallāhi ḥaqquw wa lā yastakhiffannakal-lażīna lā yūqinūn(a).

Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad)! Sesungguhnya janji Allah itu benar. Jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu membuat engkau bersedih.

Makna Surat Ar-Rum Ayat 60
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad atas penentangan orang kafir terhadap dakwahmu. Sungguh, janji Allah tentang kemenangan dirimu dan orang-orang yang konsisten membela dan menegakkan ayat-ayat Allah itu benar adanya, dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini kebenaran ayat-ayat Allah itu menggelisahkan dan merisaukan engkau.[]

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Nabi Muhammad diminta Allah agar bersabar menghadapi orang-orang kafir yang telah tertutup hatinya, yang mengingkari Allah dan hari akhirat, serta menuduh kaum beriman telah menyampaikan dan melakukan kebohongan. Hal itu karena janji Allah benar, hari akhirat pasti ada, dan mereka yang kafir dan syirik pasti akan dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, Nabi dan kaum muslimin tidak boleh dibuat bingung dan gelisah oleh keingkaran dan bantahan orang-orang kafir tersebut. Nabi diminta untuk tabah dan jangan terhenti dari menyampaikan dakwah dan melaksanakan kebenaran Al-Qur’an.

Isi Kandungan Kosakata

Yaṭba‘u يَطْبَعُ (ar-Rūm/30: 59)

Kata yaṭba‘u terambil dari fi‘il maḍi ṭaba‘a yang secara kebahasaan berarti mengunci mati, mencetak, mencap, menutup, dan sejenisnya. Dalam konteks ayat di atas, kata yaṭba‘u dimaksudkan sebagai penjelas bahwa Allah telah mengunci mati pintu hati orang-orang kafir dari menerima kebenaran. Oleh karena itu, kendati berbagai bukti kebenaran telah dibeberkan secara panjang lebar kepada mereka di dalam Al-Qur’an, tetap saja mereka tidak akan mengimaninya. Bahkan pada ayat sebelumnya dijelaskan, ketika bukti-bukti kebenaran itu ditunjukkan, mereka selalu berkomentar sinis, “Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka.” (ar-Rūm/30: 58).