v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 57 - Surat Ar-Rūm (Romawi)
الرّوم
Ayat 57 / 60 •  Surat 30 / 114 •  Halaman 410 •  Quarter Hizb 41.75 •  Juz 21 •  Manzil 5 • Makkiyah

فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يَنْفَعُ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مَعْذِرَتُهُمْ وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُوْنَ

Fa yauma'iżil lā yanfa‘ul-lażīna ẓalamū ma‘żiratuhum wa lā hum yusta‘tabūn(a).

Pada hari itu tidak berguna (lagi) dalih (dan permintaan maaf) orang-orang yang zalim dan mereka tidak pula diberi kesempatan untuk bertobat lagi.

Makna Surat Ar-Rum Ayat 57
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Apabila hari kebangkitan itu datang maka pada hari itu tidak bermanfaat lagi permintaan maaf orang-orang yang zalim agar mereka terbebas dari balasan kezaliman mereka, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi dari dosa yang mereka lakukan meski mereka merengek kepada Allah agar diberi kesempatan sekali lagi (Lihat Surah: Fatir/35:37).

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada hari kebangkitan manusia dihadapkan ke depan pengadilan Allah. Pada saat itu, orang kafir tidak akan diperkenankan menyampaikan alasan apa pun, misalnya merasa hidupnya di dunia terlalu singkat dan meminta dikembalikan ke dunia sesaat saja untuk bisa berbuat baik. Mereka juga tidak akan diberi peluang untuk diubah hukumannya. Dalam ayat lain Allah berfirman:

وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الْمُجْرِمُوْن َ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ ١٢ وَلَوْ شِئْنَا لَاٰتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدٰىهَا وَلٰكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّيْ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ١٣ (السّجدة)

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, “Pasti akan Aku penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. (as-Sajdah/32:12-13)

Isi Kandungan Kosakata

Ḍa’f ضَعْف (ar-Rūm/30: 54)

Kata ḍa’f secara kebahasaan berarti lemah, tidak berdaya, tidak kuat, atau tidak memiliki tenaga apa pun. Dalam konteks ayat di atas, melalui kata ḍa’f, Allah sedang menjelaskan daur atau siklus kehidupan manusia, bahwa pada awalnya ia diciptakan dalam kondisi ḍa’f (lemah). Lantas Allah menjadikannya kuat, lalu lemah kembali dan akhirnya beruban. Itulah daur atau siklus kehidupan yang telah ditetapkan Allah kepada seluruh hamba-Nya. Dengan cara demikian pula, sesungguhnya Allah sedang mengingatkan karakter dasar manusia yang bermula dari ketidakberdayaan dan akan berakhir pada ketidakberdayaan pula.