v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 32 - Surat Ar-Rūm (Romawi)
الرّوم
Ayat 32 / 60 •  Surat 30 / 114 •  Halaman 407 •  Quarter Hizb 41.5 •  Juz 21 •  Manzil 5 • Makkiyah

مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ

Minal-lażīna farraqū dīnahum wa kānū syiya‘ā(n), kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥūn(a).

(yaitu) orang-orang yang memecah-belah agama mereka589) sehingga menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka.

Makna Surat Ar-Rum Ayat 32
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Janganlah kamu termasuk kaum musyrik, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dengan cara meninggalkan agama tauhid dan menganut berbagai kepercayaan menurut hawa nafsu mereka, dan mereka menjadi beberapa golongan dengan agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka, meskipun itu menyimpang dari agama yang benar.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini merupakan keterangan dari ungkapan “orang-orang yang mempersekutukan Allah” yang terdapat dalam ayat sebelumnya (31). Ayat ini menyuruh kaum Muslimin agar jangan menjadi orang musyrik yang selalu berselisih dan memecah agama mereka, sehingga mereka terbelah menjadi beberapa golongan. Mereka selalu berselisih pendapat karena menganut agama yang batil, agama ciptaan manusia.

Agama yang batil itu banyak macamnya, dan tata cara peribadatannya juga berbeda-beda. Ada yang menyembah berhala, api, malaikat, bintang-bintang, matahari dan bulan, pohon, kuburan, dan lain sebagainya. Semuanya itu adalah macam-macam tuhan yang disembah segolongan kaum musyrik. Setiap golongan mempunyai tata cara peribadatan sendiri. Mereka berpendapat bahwa mereka adalah orang yang mendapat petunjuk. Mereka sangat gembira dan bangga dengan golongan mereka, padahal mereka adalah golongan yang merugi dan sesat.

Isi Kandungan Kosakata

Fiṭratallāh فِطْرَةَ اللهِ (ar-Rūm/30: 30)

Fiṭratallāh artinya ciptaan Allah. Berasal dari kata kerja atau fi’il faṭara-yafṭuru-fiṭrata n au fuṭūran artinya menciptakan, tumbuh, terbit, berbuka puasa atau makan pagi. Surah ke-35 dalam Al-Qur’an bernama Fāṭir, artinya Pencipta. Pada ayat 30 Surah ar-Rūm ini Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk tetap menghadapkan muka kepada-Nya dalam rangka melaksanakan dakwah menyebarkan agama Allah kepada seluruh umat manusia. Agama Allah merupakan ciptaan (fitrah)-Nya untuk kebaikan seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Nabi tidak perlu terlalu sedih karena masih banyak orang-orang Mekah yang musyrik dan tidak mau mengikuti petunjuk yang benar. Agama Islam yang benar ini pasti akan terus berkembang dan diikuti oleh manusia-manusia yang lain, meskipun orang-orang Mekah menolaknya. Nabi tidak perlu terlalu bersedih hati, tetapi tetap melaksanakan dakwah, dan terus menghadapkan wajah kepada Allah, dalam artian melaksanakan tugas-tugas dari-Nya.