وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ تَقُوْمَ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُ بِاَمْرِهٖۗ ثُمَّ اِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةًۖ مِّنَ الْاَرْضِ اِذَآ اَنْتُمْ تَخْرُجُوْنَ
Wa min āyātihī an taqūmas-samā'u wal-arḍu bi'amrih(ī), ṡumma iżā da‘ākum da‘watam minal-arḍi iżā antum takhrujūn(a).
Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya. Kemudian, apabila Dia memanggil kamu (pada hari Kiamat) dengan sekali panggil dari bumi, seketika itu kamu keluar (dari kubur).
Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah berdirinya langit tanpa penyangga dan bumi yang terhampar dengan kehendak-Nya. Kemudian, apabila kamu wafat dan Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi pada hari kiamat, seketika itu kamu keluar dari kubur untuk menghadap Allah guna menjalani proses hisab dengan seadil-adilnya.
Ayat ini menerangkan bahwa di antara tanda-tanda yang lain dari kekuasaan Allah adalah langit tanpa tiang penyangga dan bumi yang bulat tanpa ada tiang pancangnya. Berdirinya langit dan bumi dengan iradat Allah mengandung arti bahwa eksistensi keduanya tetap dalam penjagaan dan pengaturan-Nya. Dengan iradat Allah (bi amrihi) di sini maksudnya ialah kekuasaan dan kesanggupan-Nya. Bila seseorang berpendapat bahwa alam semesta ini, baik langit maupun bumi, telah ada sedemikian rupa menurut tabiatnya, tanpa dipelihara oleh Allah, bagaimana pula pendapat mereka tentang aturan alam yang sangat harmonis itu, sehingga yang satu dengan yang lainnya, tak pernah bertabrakan. Sebagian manusia mengingkari alam ini ciptaan Allah dan berada di bawah penjagaan-Nya karena tidak mau mengakui keesaan-Nya. Langit dan bumi akan tetap dalam keadaannya yang sekarang ini sampai datangnya suatu saat yang telah ditentukan, yaitu terjadinya Kiamat. Ketika saat itu datang, manusia akan memenuhi panggilan Tuhan untuk bangkit dari dalam kubur.
Kapan datangnya hari kebangkitan itu tidak diketahui oleh seorang pun. Suatu hal jelas adalah seruan kebangkitan itu datang setelah manusia mati semuanya. Ungkapan “seketika itu kamu keluar (dari kubur)”, menunjukkan bahwa kebangkitan dari kubur itu langsung setelah seruan, tidak terlambat walaupun sesaat. Firman Allah dalam ayat yang lain:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ ٥١ (يٰسۤ)
Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya. (Yāsīn/36: 51)
Kata-kata “seketika itu” atau kata-kata “tiba-tiba” dalam ayat 25 ini ditujukan kepada mereka yang tidak menghendaki hari kebangkitan, dan tidak percaya dengan hari akhirat. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa apabila mereka dibangkitkan pada hari Kiamat, mereka tercengang dan merasa heran. Lalu mereka berkata seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an:
قَالُوْ ا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْن َ ٥٢ (يٰسۤ)
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul (-Nya). (Yāsīn/36: 52)
Mawaddah Wa Raḥmah مَوَدَّةً وَرَحْمَةً (ar-Rūm/30: 21)
Mawaddah wa raḥmah artinya cinta dan kasih sayang. Mawaddah berasal dari fi’il wadda-yawaddu, waddan wa mawaddatan artinya cinta, kasih, dan suka. Sedangkan raḥmah dari fi’il raḥima-yarḥamu-raḥmata n wa marḥamatan artinya sayang, menaruh kasihan. Memang kedua kata ini mengandung kemiripan arti atau hampir sama maknanya. Pada ayat 21 Surah ar-Rūm ini dijelaskan bahwa Allah telah menetapkan jodoh dan pasangan tiap-tiap manusia dari jenis yang sama yaitu manusia juga, laki-laki dan perempuan. Allah selalu menciptakan rasa kasih dan rasa sayang antara keduanya, sehingga mereka dapat hidup tenteram dan saling mencintai dalam rumah tangga yang tenang dan damai. Pada waktu mudanya mereka senantiasa diliputi rasa cinta dan senang antara keduanya, dan ketika sudah tua nanti mereka diliputi rasa sayang dan senantiasa menaruh rasa kasihan. Demikian hubungan suami istri dalam rumah tangga yang sakinah atau tenteram dan damai, selalu diliputi kebahagiaan dan kesejahteraan sepanjang hidup mereka.

