v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 1 - Surat Ar-Ra‘d (Guruh)
الرّعد
Ayat 1 / 43 •  Surat 13 / 114 •  Halaman 249 •  Quarter Hizb 25.5 •  Juz 13 •  Manzil 3 • Makkiyah

الۤمّۤرٰۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِۗ وَالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Alif lām mīm rā, tilka āyātul-kitāb(i), wal-lażī unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu'minūn(a).

Alif Lām Mīm Rā. Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an). (Kitab) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dari Tuhanmu itu adalah kebenaran, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Makna Surat Ar-Ra‘d Ayat 1
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Alif Laam Miim Raa. Hanya Allah yang mengetahui maksud ungkapan ini. Itu adalah ayat-ayat Kitab Al-Qur'an yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad. Ia berisi petunjuk dan ajaran bagi umat manusia. Dan ketahuilah bahwa Kitab yang diturunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dari Tuhanmu itu adalah benar dari-Nya, Tuhan Yang Maha Mengetahui; tetapi kebanyakan manusia tidak beriman kepada-Nya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, dan tidak mengandung hal-hal yang bisa meragukan orang terhadap kebenarannya.

Kebenaran Al-Qur’an meliputi seluruh aspek yang terkandung di dalamnya seperti hukum, syariat yang bersifat ṣāliḥ fi kulli zamān wa makān (cocok untuk sepanjang zaman dan di semua tempat), bermacam-macam perumpamaan, kisah, dan petunjuknya yang harus diikuti oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kebenaran Al-Qur’an telah terbukti pada masa-masa awal Islam. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an, umat Islam mampu membangun bangsa yang berbudaya tinggi dan berakhlak mulia. Al-Qur’an memotivasi manusia untuk bangkit berjuang menegakkan kebenaran, menghancurkan kemungkaran, menegakkan keadilan, dan melenyapkan kezaliman. Dengan menjalankan petunjuk Al-Qur’an umat Islam mampu menjadi bangsa yang berwibawa. Tapi ketika Al-Qur’an ditinggalkan, umat Islam lebih memilih keduniaan daripada akhirat yang kekal, dan akibat ketidakyakinan umat Islam terhadap janji-janji Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an, umat Islam berubah menjadi bangsa yang terbelakang, terbelit kemiskinan dan kebodohan. Jika umat Islam saat ini tidak menyadari kekeliruannya dan tidak berusaha memperbaikinya, dengan cara kembali menjalankan pesan-pesan Al-Qur’an, maka umat Islam akan tetap terpuruk dalam kebodohannya. Allah tidak akan mengubah nasib mereka jika mereka tidak mengubah nasib mereka sendiri. Firman Allah swt.:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ ۗ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (ar-Ra‘d/13: 11)

Isi Kandungan Kosakata

Ṣinwān صِنْوَان (ar-Ra‘d/13: 4)

Ṣinwān adalah bentuk jamak dari ṣinw. Akar kata yang terdiri dari huruf huruf ( ص ـ ن ـ حرف معتل ) mempunyai arti adanya kedekatan antara satu hal dengan lainnya baik dari segi hubungan kekerabatan (keluarga) atau jarak. aṣ-Ṣinwu bisa diartikan saudara kandung. Paman seseorang adalah ṣinwu (saudara kandung) ayah seseorang. Pada mulanya kata ṣinwān adalah pohon korma yang bercabang dari pokok yang satu. Satu cabangnya adalah ṣinw, karena menyerupai cabang yang lainnya.