v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 68 - Surat Al-Qaṣaṣ (Kisah-Kisah)
القصص
Ayat 68 / 88 •  Surat 28 / 114 •  Halaman 393 •  Quarter Hizb 40 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَيَخْتَارُ ۗمَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Wa rabbuka yakhluqu mā yasyā'u wa yakhtār(u), mā kāna lahumul-khiyarah(tu), subḥānallāhi wa ta‘ālā ‘ammā yusyrikūn(a).

Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.

Makna Surat Al-Qasas Ayat 68
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Begitulah yang akan dialami orang-orang musyrik di akhirat kelak. Semuanya kembali kepada hikmah dan kebijaksanaan Allah dalam segala hal, termasuk menjadikan hati yang terbuka untuk menerima hidayah dan hati yang tertutup. Dan Tuhan Pemelihara-mu menciptakan apa dan siapa yang Dia kehendaki untuk diciptakan, dan memilih apa dan siapa yang Dia kehendaki untuk menerima anugerah dan mengemban amanat dari-Nya. Sekali-kali bagi mereka yang diciptakan, baik manusia maupun selainnya, tidak ada pilihan lain kecuali menerima ketetapan-Nya, suka atau tidak suka. Mahasuci Allah dari segala sifat dan tindakan yang buruk atau salah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan dengan mengangkat berhala-berhala sebagai sembahan selain Allah. Apa pun yang dialami oleh manusia, senang atau sedih, bukan mereka yang memilihnya, tetapi Allah yang memilihnya, sehingga harus diterima dengan lapang dada. Manusia hanya diminta untuk berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan bahwa Allah yang menciptakan apa yang di-kehendaki-Nya. Dia satu-satunya yang berwenang memilih dan menentukan sesuatu hal, baik yang tampak maupun yang tidak, sebagaimana firman-Nya:

اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ࣖ ١٤ (الملك)

Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui. (al-Mulk/67: 14)

Dan firman-Nya:

اَوَلَا يَعْلَمُوْنَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ٧٧ (البقرة)

Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan? (al-Baqarah/2: 77)

Allah Maha Mengetahui semua makhluk-Nya, mengetahui hal ihwal, watak, dan karakternya. Kemudian Dia memilih dari hamba-hamba-Nya, siapa di antara mereka yang berhak dan wajar menerima hidayah dan diangkat menjadi rasul yang mampu melaksanakan tugasnya. Firman Allah:

اَللّٰهُ اَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسٰلَتَهٗۗ

Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. (al-An‘ām/6: 124)

Bila Allah telah menentukan sesuatu, maka manusia tidak dapat memilih sesuai keinginannya. Ia harus menerima dan menaati apa yang telah ditetapkan Allah. Firman Allah:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ

Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. (al-Aḥzāb/33: 36)

Ayat ini diakhiri dengan satu penjelasan bahwa Allah Mahasuci dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi pilihan-Nya dan membatalkan ketentuan-Nya. Bagai-manapun keinginan dan kegigihan Nabi Muhammad memberi petunjuk untuk mengislamkan pamannya, Abū Ṭālib, dan bagaimanapun kehendak dan kesungguhan penduduk Mekah supaya diutus seorang rasul dari kalangan mereka, semuanya itu gagal dan tidak terlaksana. Hanya pilihan dan ketentuan Allah yang berlaku dan menjadi kenyataan.

Isi Kandungan Kosakata

Yakhtāru يَخْتَارُ (al-Qaṣaṣ/28: 68)

Kata yakhtāru adalah fi’il muḍāri’ dari ikhtāra-yakhtāru-ikhtiyār an artinya memilih. Pada awal ayat 68 Allah berfirman yang artinya: Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Maksudnya adalah Allah menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya. Dalam menghadapi berbagai kemungkinan, Allah pulalah yang menentukan pilihannya karena Ia bebas menentukan segala sesuatu. Tidak ada yang dapat menyuruh apalagi memaksa Allah untuk melakukan sesuatu, atau untuk tidak melakukan sesuatu. Allah Maha Esa dan Mahakuasa.