v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 57 - Surat Al-Qaṣaṣ (Kisah-Kisah)
القصص
Ayat 57 / 88 •  Surat 28 / 114 •  Halaman 392 •  Quarter Hizb 40 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَقَالُوْٓا اِنْ نَّتَّبِعِ الْهُدٰى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ اَرْضِنَاۗ اَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَّهُمْ حَرَمًا اٰمِنًا يُّجْبٰٓى اِلَيْهِ ثَمَرٰتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّنْ لَّدُنَّا وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Wa qālū in natabi‘il-hudā ma‘aka nutakhaṭṭaf min arḍinā, awalam numakkil lahum ḥaraman āminay yujbā ilaihi ṡamarātu kulli syai'ir rizqam mil ladunnā wa lākinna akṡarahum lā ya‘lamūn(a).

Mereka berkata, “Jika mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” (Allah berfirman,) “Bukankah Kami telah mengukuhkan kedudukan mereka di tanah haram yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami?” Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Makna Surat Al-Qasas Ayat 57
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan untuk menjelaskan alasan mengapa mereka tetap memegang teguh kepercayaan yang mereka anut selama ini, mereka orang-orang musyrik Mekkah berkata kepada Rasul, “Jika kami mengikuti petunjuk itu dengan memeluk Islam dan bergabung bersama engkau, wahai Nabi Muhammad, yang ajaranmu sangat berbeda dengan kepercayaan masyarakat Arab, niscaya kami akan diusir dan diculik dari negeri kami, serta kekuasaan kami akan direbut.” Mereka bohong dengan alasan itu. Allah membantah alasan mereka itu dengan berfirman, “Bagaimana mereka berucap demikian, padahal bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam Tanah Haram, yakni tanah suci Mekah, dengan menjadikan wilayah tempat tinggal mereka sebagai negeri yang aman dari serangan dan pembunuhan; yang terus-menerus dan senantiasa sepanjang waktu didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki bagimu dari sisi Kami kendati mereka kafir? Sungguh, dalih mereka itu tidak logis dan apa yang mereka khawatirkan itu tidak terjadi, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui keagungan karunia tersebut.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarīr dari Ibnu ‘Abbās bahwa ayat ini turun berkenaan dengan al-Ḥāris bin Uṡman bin ‘Abd Manāf ketika ia dan beberapa orang Quraisy lainnya mendatangi Nabi saw dan mereka berkata kepada Nabi, ”Kami telah mengetahui bahwa apa yang engkau katakan itu benar. Akan tetapi, yang menghalangi kami mengikuti agamamu ialah orang-orang Arab yang akan memusuhi dan mengusir kami dari negeri kami, dan kami tidak mempunyai kesanggupan sedikit pun untuk melawan mereka.”

Ayat ini menerangkan bahwa sebagian orang musyrik Mekah menge-mukakan alasan yang tidak dapat diterima oleh pikiran yang sehat. Mereka berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk yang diberikan Muhammad kepada kami, dan agama yang diturunkan kepadanya, kami khawatir akan diusir dari negeri kami. Orang-orang musyrik serta tokoh-tokoh bangsa Arab juga akan memusuhi kami dengan kekerasan sedang kami tidak mampu melawan mereka.” Dengan peringatan ini tampak bahwa mereka lebih takut kepada makhluk daripada Tuhan yang menciptakan mereka. Mereka tidak pernah membayangkan azab yang akan ditimpakan kepada mereka.

Mereka lupa bahwa mereka berada di daerah Haram yang sangat dihormati sejak dahulu kala, aman dan mendapat aneka macam rezeki dan buah-buahan. Apakah mereka mengira akan tetap aman dan sejahtera di daerah Haram yang aman itu kalau mereka tetap dalam kekafiran dan kemusyrikan. Tidak sedikit di antara mereka yang tidak mengetahui dan menyadari nikmat dan azab Allah yang akan diberikan kepada setiap orang sesuai dengan amal baik dan buruk mereka.

Mereka seharusnya mengetahui bahwa rezeki yang berlimpah itu datang dari Allah. Oleh karena itu, Dialah yang patut ditakuti dan ditaati bukan manusia, makhluk yang lemah dan serba kekurangan.

Isi Kandungan Kosakata

Nutakhaṭṭaf نُتَخَطَّفْ (al-Qaṣaṣ/28:57)

Kata nutakhaṭṭaf terambil dari kata khaṭifa-yakhṭafu-khiṭf an yang berarti mencabut atau mengambil dan merampas sesuatu dengan cepat. Khaṭafa juga diartikan dengan mendengar secara sembunyi-sembunyi. Allah berfirman “Illā man khaṭifa al-khaṭfah” (aṣ-Ṣāffāt/28: 10). Juga diartikan dengan menyambar atau merampas seperti dalam firman Allah “yakādul-barq yakhṭafu abṣārahum” (al-Baqarah/2: 20). Rasulullah dalam hadisnya bersabda, “Nahā an al-Mujaṡimah wa al-khaṭif”. Khaṭfah di sini diartikan dengan daging yang didapatkan dari hasil buruan serigala atau sejenisnya. Oleh karena itu, serigala dikenal dalam sebutan Arab dengan khaṭif. Begitu juga sabda Nabi, “Lā tuḥarrimu al-khaṭfah.” Ini diartikan dengan air susu ibu yang dihisap dengan cepat oleh si bayi. Dari beberapa pengertian di atas, kata yang terbentuk dari rangkaian huruf kha, ṭa, dan fa mengindikasikan adanya kecepatan dalam mengambil sesuatu.

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang sikap orang-orang kafir Mekah yang merasa ketakutan jika mereka mengikuti agama Nabi Muhammad. Ketakutan mereka karena khawatir akan diambil (diusir) dari kampung halamannya atau mereka akan mendapatkan perlakuan yang semena-mena (intimidasi) dari para pembesar Quraisy. Hal tersebut merupakan alasan yang tidak bisa diterima akal sehat, karena hanya takut diusir dan diintimidasi mereka menolak dakwah Muhammad dan mereka lebih takut kepada manusia dibandingkan dengan penciptanya.