v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 58 - Surat Al-Qaṣaṣ (Kisah-Kisah)
القصص
Ayat 58 / 88 •  Surat 28 / 114 •  Halaman 392 •  Quarter Hizb 40 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ ۢ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهَا ۚفَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِّنْۢ بَعْدِهِمْ اِلَّا قَلِيْلًاۗ وَكُنَّا نَحْنُ الْوٰرِثِيْنَ

Wa kam ahlaknā min qaryatim baṭirat ma‘īsyatahā, fatilka masākinuhum lam tuskam mim ba‘dihim illā qalīlā(n), wa kunnā naḥnul-wāriṡīn(a).

Betapa banyak (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan karena kesenangan hidup membuatnya lalai. Maka, itulah tempat tinggal mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Kamilah yang mewarisinya.565)

Makna Surat Al-Qasas Ayat 58
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mereka tidak mengambil pelajaran dari sejarah generasi masa lampau yang mendapatkan sanksi dan kebinasaan. Dan padahal betapa banyak negeri bersama penduduknya yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah Kami binasakan akibat keangkuhan dan kedurhakaan penduduknya dengan tidak mensyukuri kenyamanan hidup yang telah Kami anugerahkan kepada mereka. Maka lihatlah, itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami lagi oleh manusia setelah mereka, karena penduduknya telah dipunahkan dan kediaman mereka sudah tidak layak huni, kecuali sebagian kecil yang digunakan secara singkat oleh orang-orang yang kebetulan melewatinya. Setelah kebinasaan para pendurhaka itu, tidak ada lagi yang memiliki kota itu, dan Kamilah yang mewarisinya. Setelah mereka hancur, tempat itu sudah kosong dan tidak dimakmurkan lagi, hingga kembalilah ia kepada pemiliknya yang hakiki yaitu Allah.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Banyak penduduk negeri yang semula hidup bersenang-senang dengan kekayaan berlimpah ruah, tetapi karena mereka selalu membuat kerusakan dan tidak mensyukuri nikmat Allah, maka Allah menghancurkan negeri mereka dan hanya sedikit saja rumah-rumah mereka yang tersisa. Padahal Allah tidak akan menghancurkan suatu negeri selama penduduk negeri itu berbuat kebaikan, firman Allah:

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ وَّاَهْلُهَا مُصْلِحُوْنَ ١١٧ (هود)

Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (Hūd/11: 117)

Setelah kaum itu hancur, maka tempat tinggal mereka menjadi gersang dan tidak dimakmurkan lagi, hingga negeri itu kembali kepada pemiliknya yang hakiki, yaitu Allah. Firman Allah:

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّة ً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ ١١٢ (النحل)

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat. (an-Naḥl/16: 112)

Isi Kandungan Kosakata

Kosakata : Baṭirat بَطِرَتْ (al-Qaṣaṣ/28: 58)

Kata baṭirat adalah fi’il māḍi, yaitu baṭira-yabṭaru-baṭran yang mempunyai banyak arti, antara lain: menyalahgunakan kenikmatan, meremehkan, tidak mensyukuri, menyombongkan. Kata ini pada ayat 58 mengungkapkan: wa kam ahlakna min qaryatin baṭirat ma’īsyataha artinya: Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah Kami binasakan. Mereka menyalahgunakan kenikmatan hidup dan tidak mensyukurinya, seperti Bani ‘Ad, Bani Samud, Kaum Lut, dan lain-lain. Kesalahan mereka adalah menyalahgunakan kenikmatan dari Allah dan menentang ketentuan-Nya. Sedangkan apabila penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, Allah pasti melimpahkan berkah dari langit dan bumi kepada mereka (al-A‘rāf/7: 96)