v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 46 - Surat Al-Qaṣaṣ (Kisah-Kisah)
القصص
Ayat 46 / 88 •  Surat 28 / 114 •  Halaman 391 •  Quarter Hizb 39.75 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّوْرِ اِذْ نَادَيْنَا وَلٰكِنْ رَّحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

Wa mā kunta bijānibiṭ-ṭūri iż nādainā wa lākir raḥmatam mir rabbika litunżira qaumam mā atāhum min nażīrim min qablika la‘allahum yatażakkarūn(a).

Engkau (Nabi Muhammad) tidak pula berada di dekat gunung (Sinai) ketika Kami memanggil (Musa). Akan tetapi, (engkau mengetahuinya) semata-mata karena rahmat dari Tuhanmu agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum didatangi oleh seorang pun pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran.

Makna Surat Al-Qasas Ayat 46
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan engkau wahai Nabi Muhammad tidak berada di dekat gunung Sinai ketika Kami menyeru Nabi Musa dan memilihnya untuk menyampaikan pesan-pesan suci. Akan tetapi, Kami utus engkau sebagai rahmat dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum masyarakat Arab yang tidak didatangi oleh pemberi peringatan dalam kurun waktu yang cukup lama sebelum engkau, agar dengan peringatanmu itu mereka mendapat pelajaran.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad tidak berada di dekat Gunung Tur pada waktu Allah menyeru Nabi Musa dan ketika terjadi munajat antara keduanya. Peristiwa itu diketahui oleh Muhammad dengan perantaraan kitab suci Al-Qur’an yang diwahyukan kepadanya sebagai rahmat Allah yang di dalamnya dibentangkan kisah tersebut. Juga terdapat hal-hal yang mendatangkan maslahat dan kebahagiaan bagi mereka di dunia dan di akhirat, agar Muhammad memberi peringatan kepada kaum Quraisy yang belum pernah memperoleh peringatan sebelumnya. Selain ayat ini sebagai dalil yang jelas atas kerasulan Muhammad saw, juga sebagai dalil atas kemukjizatan Al-Qur’an, karena ia menceritakan peristiwa yang telah terjadi beratus-ratus tahun. Padahal Rasulullah tidak menyaksikan peristiwa tersebut apalagi hadir di tengah-tengah mereka.

Isi Kandungan Kosakata

Ṡāwiyan ثَاوِيًا(al-Qaṣa /28: 45)

Ṡāwiyan adalah bentuk dari kata ṡawā-yaṡwī yang berarti ketetapan yang panjang (al-istiqāmah ma’al al-istiqrār). Bisa juga diartikan dengan diam yang cukup lama (bertempat tinggal dan menetap). Rumah disebut juga maṡwā karena rumah digunakan sebagai tempat tinggal yang memakan waktu cukup lama. Bentuk jamaknya adalah al-maṡāwi. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “Qāla an-nāru maṡwākum” (al-An‘ām/6: 128). (Bahwa neraka adalah tempat tinggal mereka). Innahū rabbī aḥsana maṡwaya, Yūsuf/12: 23 (dia adalah tuanku yang telah memperlakukanku dengan baik). Lafal maṡwā dalam Al-Qur’an terulang sebanyak sembilan kali. Sedangkan ṡawā dalam berbagai bentuk derivasinya terulang sebanyak 14 kali.

Pada ayat ini, Allah menjelaskan tentang kemukjizatan Nabi Muhammad, yaitu dengan wahyu Allah, ia bisa menjelaskan kisah Nabi Musa, padahal Muhammad pada saat itu tidak tinggal bersama-sama dengan Musa dan kaumnya di Madyan. Nabi Muhammad juga tidak menyaksikan apa yang diperbuat oleh kaum Nabi Musa. Akan tetapi, dengan perantaraan wahyu yang diterimanya dari Allah, maka Muhammad bisa mengetahui dan mengisahkan kembali apa yang terjadi pada umat-umat terdahulu.