مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Man jā'a bil-ḥasanati falahū khairum minhā, wa man jā'a bis-sayyi'ati falā yujzal-lażīna ‘amilus-sayyi'āti illā mā kānū ya‘malūn(a).
Siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu. Siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang selalu mereka kerjakan.
Barang siapa datang pada Hari Kiamat dengan membawa amal kebaikan yang penuh ketulusan dan sesuai tuntunan yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapat pahala berlipat ganda, mulai dari sepuluh hingga tujuh ratus kali, bahkan tidak terbatas, yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan membawa amal kejahatan dalam bentuk kekufuran dan kemaksiatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan seimbang dengan apa yang dahulu selalu mereka kerjakan.
Ayat ini menerangkan bahwa siapa yang di akhirat datang dengan membawa satu amal kebajikan, akan dibalas dengan yang lebih baik, dan dilipatgandakan sebanyak-banyaknya. Tidak ada yang mengetahui berapa kelipatannya kecuali Allah sebagai karunia dan rahmat dari-Nya. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَاِنْ هَمَّ فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ اِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ اِلَى اَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ (رواه البخارى ومسلم عن ابن عباس)
Siapa yang bermaksud akan mengerjakan satu kebaikan, kemudian tidak jadi dikerjakannya, Allah mencatat pahala pada sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna, kalau ia bermaksud mengerjakan satu kebaikan lalu dikerjakannya, maka Allah mencatat (pahala) dengan sepenuh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan lipat ganda yang lebih banyak lagi. (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Ibnu ‘Abbās)
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda:
وَاِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَاِنْ هَمَّ بِهَا وَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً (رواه البخار ومسلم عن ابن عباس)
Dan barang siapa yang bermaksud mengerjakan satu kejahatan kemudian tidak dikerjakannya, maka ditulislah oleh Allah swt di sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna, dan kalau ia bermaksud mengerjakan kemudian dikerjakannya, maka Allah mencatatkan baginya hanya satu kejahatan saja. (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Ibnu ‘Abbās)
Hal ini sesuai dengan firman Allah:
وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِۗ هَلْ تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ٩٠ (النمل)
Dan barang siapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah kamu kerjakan. (an-Naml/27: 90)
1. ‘Uluww(an)عُلُوًّا (al-Qaṣaṣ/28: 83)
Kata ini menurut pendapat ulama memiliki arti yang beragam. Menurut Sa’id bin Jubair, artinya kedengkian (al-bagy). Al-Ḥasan mengartikannya superioritas (al-’izz), sedangkan menurut aḍ-Ḍaḥḥāk, artinya kezaliman (al-ẓulm). Yahya bin Sallam mengartikannya syirik (as-syirk), dan menurut Muqātil, artinya sombong dari beriman (al-istikbar ‘an al-imān). Dari beberapa kemungkinan arti ‘uluww(an) tersebut, yang relevan adalah arti yang dikemukakan oleh Muqātil, karena sesuai dengan maksud ayat ini bahwa negeri akhirat itu dijadikan Allah bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
2. Al-Ḥasanah الْحَسَنَة (al-Qaṣaṣ/28:84)
Kata al-ḥasanah dalam ayat ini sama maksudnya dengan al-ḥasanah dalam Surah an-Naml/27: 89 dan Surah al-An‘ām/6: 160. Menurut Ibnu al-Jauzī, ada dua kemungkinan pengertian bagi kata ini. Pertama, artinya ialah qaulu lā ilāha illallāh (ucapan lā ilāha illallāh). Kedua, artinya semua jenis kebaikan pada umumnya. Semua jenis kebaikan yang dilaksanakan secara ikhlas waktu hidup di dunia akan dibalas dengan lebih baik nanti di akhirat. Menurut penegasan ayat Al-Qur’an yang lain Surah al-An‘ām/6: 160, balasan itu dilipatgandakan sampai sepuluh kali.

