v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 17 - Surat Al-Muṭaffifīn (Orang-Orang Yang Curang)
المطفّفين
Ayat 17 / 36 •  Surat 83 / 114 •  Halaman 588 •  Quarter Hizb 59.5 •  Juz 30 •  Manzil 7 • Makkiyah

ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ

Ṡumma yuqālu hāżal-lażī kuntum bihī tukażżibūn(a).

Lalu dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang selalu kamu dustakan.”

Makna Surat Al-Mutaffifin Ayat 17
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada geram, “Inilah azab yang dahulu kamu dustakan.” Pada saat itulah mereka yang dahulu mendustakan hari akhirat merasakan sakitnya siksa, kerugian, dan penyesalan yang mendalam.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Kemudian dikatakan kepada mereka ucapan yang mengandung cercaan sehingga penderitaan mereka itu berlipat ganda. Di samping penderitaan fisik, mereka juga menderita secara psikis (kejiwaan). Inilah azab yang selalu mereka dustakan ketika di dunia. Inilah balasan terhadap sikap mereka mendustakan berita-berita rasul yang benar, seperti anggapan mereka bahwa manusia tidak akan dibangkitkan kembali, Al-Qur’an itu dongengan orang-orang dahulu, Muhammad saw itu hanya seorang tukang sihir atau pendusta, dan berbagai macam tuduhan lainnya.

Di akhirat nanti, akan menjadi jelas bagaimana fakta kebenaran yang sesungguhnya yang dapat disaksikan oleh pancaindra mereka. Alangkah sedihnya dirasakan oleh seorang yang sedang menderita azab bila diberi kecaman yang sangat menusuk hatinya, padahal ia sempat menempuh jalan keselamatannya jika ia benar-benar beriman dan bertakwa.

Isi Kandungan Kosakata

Rāna رَانَ (al-Muṭaffifīn/83: 14)

Secara kebahasaan, kata rāna merupakan bentuk kata kerja (fi‘il māḍī) yang berarti mendominasi dan menguasai. Ada juga yang mengatakan bahwa kata rāna terambil dari kata ar-rāin, yaitu karat. Jadi yang dimaksud adalah hati mereka ditutupi oleh dosa-dosa seperti karat menutupi besi. Dalam konteks ayat ini, Allah menegaskan bahwa segala bentuk pengingkaran terhadap ayat-ayat-Nya yang selalu dilakukan oleh orang-orang kafir justru semakin menguasai dan menutupi hati mereka, hingga mereka tidak mau menerima petunjuk dan kebenaran dari Allah.