ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗ
Ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm(i).
Sesungguhnya mereka kemudian benar-benar masuk (neraka) Jahim.
Setelah terhalang dari rahmat Allah, kemudian sesungguhnya mereka yang ingkar dan berbuat maksiat itu benar-benar masuk neraka yang penuh siksa mengerikan.
Setelah dijauhkan dari rahmat Allah dan tidak dapat mencapai cita-cita yang diangan-angankannya pada hari pembalasan, orang-orang kafir itu benar-benar masuk neraka Jahim yang sangat panas.
Rāna رَانَ (al-Muṭaffifīn/83: 14)
Secara kebahasaan, kata rāna merupakan bentuk kata kerja (fi‘il māḍī) yang berarti mendominasi dan menguasai. Ada juga yang mengatakan bahwa kata rāna terambil dari kata ar-rāin, yaitu karat. Jadi yang dimaksud adalah hati mereka ditutupi oleh dosa-dosa seperti karat menutupi besi. Dalam konteks ayat ini, Allah menegaskan bahwa segala bentuk pengingkaran terhadap ayat-ayat-Nya yang selalu dilakukan oleh orang-orang kafir justru semakin menguasai dan menutupi hati mereka, hingga mereka tidak mau menerima petunjuk dan kebenaran dari Allah.

