v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 33 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 33 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 344 •  Quarter Hizb 35 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

وَقَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ وَاَتْرَفْنٰهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُوْنَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُوْنَ

Wa qālal-mala'u min qaumihil-lażīna kafarū wa każżabū biliqā'il-ākhirati wa atrafnāhum fil-ḥayātid-dun-yā, mā hāżā illā basyarum miṡlukum, ya'kulu mimmā ta'kulūna minhu wa yasyrabu mimmā tasyrabūn(a).

Para pemuka kaumnya yang kufur dan mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia berkata, “(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia makan apa yang kamu makan dan minum apa yang kamu minum.

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 33
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Kaum ‘Ad menolak dakwah Nabi Hud. Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya, yaitu tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan yang mendustakan pertemuan hari akhirat di mana mereka akan mendapat balasan atas segala amal perbuatan mereka, serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia berupa harta yang melimpah, keturunan yang banyak, “Orang ini, yakni Nabi Hud, tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum. Tidak ada keistimewaan pada dirinya yang memantaskan dia menjadi utusan Tuhan.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pemuka-pemuka kaumnya yang kafir mengingkari ketauhidan kepada Allah, dan adanya kebangkitan dan hisab pada hari Kiamat karena terlalu cinta pada kemewahan hidup di dunia. Mereka menjawab seruan Nabi Hud dengan berkata, “Orang ini (Hud) tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu, tidak mempunyai kelebihan, makan minum biasa seperti kita. Karena itu seruannya tak usah dihiraukan sama sekali.”

Isi Kandungan Kosakata

1. Qarnan قَرْناً (Al-Mu’minūn/23: 31)

Kata qarn dapat diartikan sebagai tali yang terpintal dari bagian tumbuhan, benang dari pintalan wol, abad, umat atau generasi. Dalam ayat ini, yang dimaksud dengan qarn adalah umat atau generasi, yaitu mereka yang hidup semasa. Para ulama berbeda pendapat tentang siapa yang dimaksud dengan generasi rasul yang diungkap dalam ayat ini. Ada yang berpendapat bahwa mereka adalah kaum ‘Ad yang rasul-Nya adalah Nabi Hud, dengan alasan bahwa Al-Qur’an menyebut generasi yang sesudah Nabi Nuh adalah Nabi Hud. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Nabi Ṣalih dan kaumnya, yaitu Ṡamūd. Penganut pendapat ini beralasan bahwa siksaan yang disebut di sini adalah aṣ-ṣaiḥah (teriakan) yang membinasakan. Kaum Tsamud binasa karena teriakan ini, sedang kaum ‘Ad binasa karena topan dahsyat yang melanda selama tujuh hari tujuh malam.

2. Guṡā’a غُثَاءً (al-Mu’minūn/23: 41)

Guṡā’a pada mulanya berarti segala sesuatu yang terpencar atau terbengkalai dari tumbuh-tumbuhan atau sesuatu yang mengapung di laut. Kemudian kata ini juga digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang tidak bermanfaat atau yang diremehkan. Dalam ayat ini, guṡā’a digunakan sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang selalu berbuat zalim, yang kemudian dibinasakan Allah, sehingga pada akhirnya mereka bagaikan sampah yang dihempaskan atau dibuang karena tidak ada gunanya lagi.

Munasabah

Pada ayat-ayat yang lalu dikisahkan kebinasaan kaum Nuh akibat mendustakan nabi-Nya, dan seruan untuk mengabdi hanya kepada Allah. Pada ayat-ayat berikut ini Allah menerangkan kebinasaan kaum Ad yang mendustakan Nabi Hud a.s. Kisah ini dimunculkan dalam Al-Qur’an agar menjadi pelajaran bagi umat-umat yang datang sesudahnya kemudian, agar tidak mengingkari kerasulan seorang pesuruh Allah yang membawa mukjizat yang jelas dari Tuhannya. Bila mereka mendustakannya, maka nasib buruk yang menimpa umat-umat dahulu dapat pula menimpa mereka berdasarkan sunnatullah.