v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 28 - Surat Al-Jinn (Jin)
الجنّ
Ayat 28 / 28 •  Surat 72 / 114 •  Halaman 573 •  Quarter Hizb 58 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا ࣖ

Liya‘lama an qad ablagū risālāti rabbihim wa aḥāṭa bimā ladaihim wa aḥṣā kulla syai'in ‘adadā(n).

(Yang demikian itu) agar Dia mengetahui bahwa (rasul-rasul itu) benar-benar telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka. Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.

Makna Surat Al-Jinn Ayat 28
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Tujuan Allah melakukan penjagaan itu agar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang sebenarnya dengan ilmu dan Kuasa-Nya meliputi secara rinci apa yang ada pada diri mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu dan tidak satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini, Allah menerangkan tujuan dari penjagaan yang sangat rapi itu, yaitu agar para rasul itu dapat menjalankan tugas dengan sempurna dan agar wahyu-wahyu yang disampaikan kepada mereka terpelihara dengan baik. Penjagaan itu juga bertujuan agar dapat dibuktikan dengan pasti bahwa para rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhan mereka kepada manusia dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman:

وَلَيَعْ لَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنّ َ الْمُنٰفِقِيْن َ ١١

Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. (al-‘Ankabūt/29: 11)

Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa ilmu-Nya meliputi apa yang diketahui oleh malaikat-malaikat pengawas, apa yang telah ada, dan yang akan ada satu persatu. Dia mengetahui segala sesuatu secara sempurna, tidak ada persamaan. Malaikat itu adalah perantara yang menyampaikan ilmu-ilmu-Nya kepada para rasul.

Isi Kandungan Kosakata

Risālāt رِسَالاَت (al-Jinn/72: 28)

Kata risālāt adalah jamak dari kata risālah. Ia terambil dari kata rasala-yarsilu-risālatan. Akar maknanya ialah arsala al-ibila irsālan yang berarti ia melepaskan untanya kelompok demi kelompok. Kata arsala di dalam Al-Qur’an secara umum digunakan untuk menjelaskan pengutusan Allah terhadap para rasul. Namun, ia juga digunakan untuk makna lain-meskipun berdekatan, sebagaimana firman Allah, “Tidakkah engkau melihat, bahwa sesungguhnya Kami telah mengutus setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mendorong mereka (berbuat maksiat) dengan sungguh-sungguh?” (Maryam/19: 83) yang dimaksud dengan mengirim di sini adalah membiarkan setan dan memberinya kekuasaan untuk menyesatkan mereka. Dari kata ini terambil kata rasul dan risalah. Rasul berarti orang menyampaikan berita-berita dari Allah yang mengutusnya. Secara umum, kata rasul menunjuk orang yang diutus, sedangkan kata risalah menunjuk apa yang harus disampaikan oleh seorang rasul sebagai utusan. Inilah yang dimaksud dengan kata risālāt yang sedang ditafsirkan ini.