v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 26 - Surat Al-Jinn (Jin)
الجنّ
Ayat 26 / 28 •  Surat 72 / 114 •  Halaman 573 •  Quarter Hizb 58 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ

‘Ālimul-gaibi falā yuẓhiru ‘alā gaibihī aḥadā(n).

Dia mengetahui yang gaib. Lalu, Dia tidak memperlihatkan yang gaib itu kepada siapa pun,

Makna Surat Al-Jinn Ayat 26
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Yang mengetahui secara pasti tentang datangnya azab itu hanyalah Allah, karena Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia mengetahui semua yang gaib, tidak terlihat, dan tidak diketahui oleh hamba-Nya. Semua yang gaib yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah, dapat diketahui oleh para rasul yang diridai oleh-Nya dan Dia akan memperlihatkan kepada mereka sekadar apa yang dikehendaki-Nya. Allah berfirman:

وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَ

Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. (al-Baqarah/2: 255)

Ayat ini menunjukkan bahwa pekerjaan tukang tenung, ahli nujum, dan tukang sihir semuanya itu salah karena mereka tidak termasuk orang-orang yang diridai Allah, bahkan mereka termasuk yang dibenci-Nya. Ayat ini juga menerangkan bahwa orang-orang yang mengaku bahwa bintang itu dapat menunjukkan siapa yang akan hidup dan siapa pula yang akan mati, adalah orang-orang yang telah kafir dan mengingkari Al-Qur’an.

Fakhruddīn ar-Rāzi berkata, “Yang dimaksud dengan tidak dapat menyaksikan yang gaib adalah gaib yang khusus yaitu tentang waktu tibanya hari Kiamat.”

Isi Kandungan Kosakata

Risālāt رِسَالاَت (al-Jinn/72: 28)

Kata risālāt adalah jamak dari kata risālah. Ia terambil dari kata rasala-yarsilu-risālatan. Akar maknanya ialah arsala al-ibila irsālan yang berarti ia melepaskan untanya kelompok demi kelompok. Kata arsala di dalam Al-Qur’an secara umum digunakan untuk menjelaskan pengutusan Allah terhadap para rasul. Namun, ia juga digunakan untuk makna lain-meskipun berdekatan, sebagaimana firman Allah, “Tidakkah engkau melihat, bahwa sesungguhnya Kami telah mengutus setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mendorong mereka (berbuat maksiat) dengan sungguh-sungguh?” (Maryam/19: 83) yang dimaksud dengan mengirim di sini adalah membiarkan setan dan memberinya kekuasaan untuk menyesatkan mereka. Dari kata ini terambil kata rasul dan risalah. Rasul berarti orang menyampaikan berita-berita dari Allah yang mengutusnya. Secara umum, kata rasul menunjuk orang yang diutus, sedangkan kata risalah menunjuk apa yang harus disampaikan oleh seorang rasul sebagai utusan. Inilah yang dimaksud dengan kata risālāt yang sedang ditafsirkan ini.