v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 25 - Surat Al-Jinn (Jin)
الجنّ
Ayat 25 / 28 •  Surat 72 / 114 •  Halaman 573 •  Quarter Hizb 58 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا

Qul in adrī aqarībum mā tū‘adūna am yaj‘alu lahū rabbī amadā(n).

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak mengetahui apakah (azab) yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau Tuhanku menjadikan waktunya masih lama.”

Makna Surat Al-Jinn Ayat 25
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Kaum musyrik apabila diancam dengan siksa, seringkali melecehkan dan bertanya untuk tujuan mengejek, kapankah datangnya ancaman itu. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah Tuhanku menetapkan waktunya masih lama, aku tidak diberitahu tentang hal itu.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini dan ayat-ayat sesudahnya adalah jawaban atas pertanyaan, “Bilakah datangnya hari yang dijanjikan itu kepada kami.” Allah menyuruh Nabi-Nya agar menyampaikan kepada manusia bahwa hari Kiamat itu pasti akan tiba, tidak ada keraguan padanya. Akan tetapi, tidak ada yang mengetahui kapan waktunya tiba, apakah dalam waktu dekat ataukah masih dalam jangka waktu yang panjang.

Nabi saw pernah ditanya Jibril tentang hari Kiamat ketika berhadapan dengan Nabi saw dalam rupa seorang Badui, tetapi beliau tidak menjawabnya. Antara lain Jibril bertanya, “Hai Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang hari Kiamat itu.” Beliau menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.” Kemudian orang Badui itu bertanya lagi dengan suara keras, “Hai Muhammad! Bilakah tibanya hari Kiamat itu?” Nabi menjawab, “Jangan khawatir, ia pasti datang, tetapi apa yang telah engkau sediakan untuk menghadapinya?” Badui menjawab, “Saya tidak banyak mengerjakan salat atau puasa, tetapi saya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.” Lalu Nabi saw bersabda, “Maka engkau bersama orang-orang yang engkau cintai.” Anas berkata, “Orang-orang mukmin tidak gembira terhadap sesuatu sebagaimana gembira mereka mendengar hadis ini.”

Isi Kandungan Kosakata

Risālāt رِسَالاَت (al-Jinn/72: 28)

Kata risālāt adalah jamak dari kata risālah. Ia terambil dari kata rasala-yarsilu-risālatan. Akar maknanya ialah arsala al-ibila irsālan yang berarti ia melepaskan untanya kelompok demi kelompok. Kata arsala di dalam Al-Qur’an secara umum digunakan untuk menjelaskan pengutusan Allah terhadap para rasul. Namun, ia juga digunakan untuk makna lain-meskipun berdekatan, sebagaimana firman Allah, “Tidakkah engkau melihat, bahwa sesungguhnya Kami telah mengutus setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mendorong mereka (berbuat maksiat) dengan sungguh-sungguh?” (Maryam/19: 83) yang dimaksud dengan mengirim di sini adalah membiarkan setan dan memberinya kekuasaan untuk menyesatkan mereka. Dari kata ini terambil kata rasul dan risalah. Rasul berarti orang menyampaikan berita-berita dari Allah yang mengutusnya. Secara umum, kata rasul menunjuk orang yang diutus, sedangkan kata risalah menunjuk apa yang harus disampaikan oleh seorang rasul sebagai utusan. Inilah yang dimaksud dengan kata risālāt yang sedang ditafsirkan ini.