v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 101 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 101 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 63 •  Quarter Hizb 7 •  Juz 4 •  Manzil 1 • Madaniyah

وَكَيْفَ تَكْفُرُوْنَ وَاَنْتُمْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ اٰيٰتُ اللّٰهِ وَفِيْكُمْ رَسُوْلُهٗ ۗ وَمَنْ يَّعْتَصِمْ بِاللّٰهِ فَقَدْ هُدِيَ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ࣖ

Wa kaifa takfurūna wa antum tutlā ‘alaikum āyātullāhi wa fīkum rasūluh(ū), wa may ya‘taṣim billāhi faqad hudiya ilā ṣirāṭim mustaqīm(in).

Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, sungguh dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus.

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 101
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan bagaimana kamu sampai menjadi murtad dan kembali kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu dan telah nyata kebenaran dakwah risalahnya? Maka berpegangteguhlah kepada agama Allah. Barang siapa berpegang teguh kepada agama Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan lebar dan mudah dilalui yang lurus, berupa keimanan yang kuat dan akan diberi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang yang beriman akan selalu mendapatkan cobaan. Walau begitu, barang siapa menjadikan agama Allah sebagai pegangan dan Allah sebagai tempat kembali serta memperbanyak ibadah, maka dia akan selamat dari cobaan tersebut.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Mengapa kaum Muslimin mengingkari Allah dan mengikuti Ahli Kitab, padahal mereka telah mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka dan ayat-ayat itu adalah sumber petunjuk yang mengandung segala macam kebaikan dan selalu menganjurkan agar memelihara keimanan sedang Rasulullah sendiri masih berada di tengan-tengah mereka sebagai lambang kebenaran, kebajikan dan persaudaraan.

Maka pantaskah orang mukmin yang telah diberi anugerah oleh Allah sedemikian besar mengikuti segolongan orang yang sudah nyata sesat sebelumnya dan menyesatkan orang banyak dari jalan yang lurus? Karena itu hendaklah seorang mukmin berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian akan terpeliharalah mereka dan selalu berada dalam lingkungan hidayah-Nya, tidak akan sesat untuk selama-lamanya dan tidak akan merasa takut.

Isi Kandungan Kosakata

I‘taṣimū اِعْتَصِمُوْا( li ‘Imrān/3: 103)

Secara etimologis, i‘taṣimū adalah kata perintah dari kata kerja i‘taṣama, ya’taṣimu, al-i‘tiṣām yang berarti “berpegang teguh pada sesuatu”. Seorang yang tercegah dari perbuatan dosa dinamakan ma‘ṣūm. Mi‘ṣam artinya “pergelangan tangan”, orang yang berpegangan dengan pergelangan tangan akan terlindungi, karena bisa teguh dan kokoh. Melalui ayat ini (103) kaum Muslimim mendapatkan peritah untuk bernaung dan berpegang teguh pada agama Allah. Maksudnya, kaum Muslimin harus menjadikan agama Allah sebagai pegangan hidup agar selamat di dunia dan akhirat.