v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 114 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 114 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 64 •  Quarter Hizb 7.25 •  Juz 4 •  Manzil 1 • Madaniyah

يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Yu'minūna billāhi wal-yaumil-ākhiri wa ya'murūna bil-ma‘rūfi wa yanhauna ‘anil-munkari wa yusāri‘ūna fil-khairāt(i), wa ulā'ika minaṣ-ṣāliḥīn(a).

Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh.

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 114
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir dengan iman yang benar, sehingga tampak pada perilaku mereka, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera serta tidak menunda-nunda mengerjakan berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh, yaitu orang yang baik dan mengajak orang lain untuk berbuat baik. Mereka itulah orang-orang yang beruntung dan mendapat rida Allah.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Mereka beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat dengan iman yang sungguh-sungguh, iman yang tidak dicampur dengan kemunafikan. Beriman kepada Allah berarti beriman pula kepada yang wajib diimani dan dipercayai, mencakup rukun iman seperti beriman kepada malaikat, para rasul, kitab-kitab samawi, qada dan qadar dan sebagainya.

Beriman kepada hari akhirat, berarti menjauhi segala macam maksiat, karena yakin apabila mereka berbuat maksiat di dunia mereka di azab di hari kemudian dan mereka mengadakan kebajikan karena mengharapkan pahala dan keridaan Allah.

Setelah mereka menyempurnakan diri dengan sifat-sifat dan amal perbuatan yang baik seperti tersebut di atas, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan orang lain dari kesesatan, membimbing mereka kepada jalan kebaikan dengan amar makruf, dan mencegah mereka dari perbuatan yang dilarang agama dengan jalan nahi mungkar.

Selanjutnya mereka secara bersama-sama dan berlomba-lomba mengadakan pelbagai kebajikan. Oleh karena mereka telah memiliki sifat-sifat mulia dan amal baik seperti tersebut, Allah memasukkan mereka kepada golongan orang yang saleh.

Isi Kandungan Kosakata

Ummah Qā’imah اُمَّةٌ قَاِئمَةٌ (Āli ‘Imrān/3:113)

Ungkapan ini terdiri dari dua kata, yaitu kata ummah dan kata qā’imah. Kata ummah berarti—lihat kembali penjelasan kosakata ummah wāḥidah dalam konteks Surah al-Baqarah/2:213—antara lain suatu golongan atau kelompok manusia/orang. Sedangkan kata qā’imah berarti “yang lurus” (mustaqīmah) pada agama Allah, yaitu mereka melaksanakan kewajiban agama yang menjadi amanah bagi mereka dengan ikhlas. Penegasan tentang adanya sekelompok orang dari kalangan Ahli Kitab yang lurus dan ikhlas melaksanakan ajaran agama Allah adalah untuk menjelaskan bahwa tidak semua Ahli Kitab memiliki watak, karakter, dan sifat-sifat yang buruk serta membangkang terhadap Islam, sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an (al-Baqarah/2:62). Tegasnya, tidaklah benar kalau Ahli Kitab disamaratakan sebagai orang yang buruk dan menentang Islam, tetapi ada orang-orang tertentu dari kalangan mereka yang karena telah menerima dan memeluk Islam, bersikap dan bertindak lurus pada agama Allah ini. Mereka yang disebutkan terakhir inilah yang disebut ummah qā’imah (orang-orang yang bersikap lurus pada agama). Sekarang pun, banyak orang yang setelah memeluk Islam dengan sungguh-sungguh, yang sebelumnya berasal dari Ahli Kitab, menjalankan keislamannya dengan serius. Mereka itulah ummah qā’imah.