v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 99 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 99 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 62 •  Quarter Hizb 7 •  Juz 4 •  Manzil 1 • Madaniyah

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ تَبْغُوْنَهَا عِوَجًا وَّاَنْتُمْ شُهَدَاۤءُ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

Qul yā ahlal-kitābi lima taṣuddūna ‘an sabīlillāhi man āmana tabgūnahā ‘iwajaw wa antum syuhadā'(u), wa mallāhu bigāfilin ‘ammā ta‘malūn(a).

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu terus-menerus menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah? Kamu (memang) menghendakinya (jalan Allah itu) menjadi bengkok, sedangkan kamu menyaksikan.110) Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 99
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai Ahli Kitab!" Setelah kamu kufur, mengapa kamu terus menghalang-halangi dan berusaha memalingkan orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) yang lurus menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan, yaitu mengetahui bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad adalah benar? Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, baik di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang. Sesungguhnya kalian telah sesat dan menyesatkan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ahli Kitab menginginkan agar agama Allah menyimpang dari tujuan yang benar dengan mengubah sifat-sifat Muhammad dan membuat-buat dusta kepada Allah, padahal mereka menanti-nantikan kenabian Muhammad saw di dalam hati kecil mereka sendiri. Allah mengutuk sifat dengki yang tersembunyi dalam dada para pemimpin Ahli Kitab. Allah sekali-kali tidak akan lengah tentang kepalsuan mereka.

Isi Kandungan Kosakata

Taṣuddūn تَصُدُّوْنَ (Āli ‘Imrān/3: 99)

Taṣuddūn yang berakar kata ṣadda, yaṣuddu, aṣṣaddu secara etimologis ber-arti “memalingkan” (an-Nisā'/4: 61) “mencegah” (al-Ḥajj/22: 25; al-Baqarah/2: 217), “menghalangi” (an-Naml/27:24) “menentang” Muḥammad/47:1). Dalam ayat ini (99) dikritik perilaku Ahli Kitab yang acapkali menghalang-halangi, menentang, dan lain-lain, orang yang telah beriman dalam menjalankan keimanannya. Hal ini mereka lakukan dengan tujuan supaya orang yang telah beriman kembali kepada perilaku sebelumnya.