يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
Yauma'iżin tu‘raḍūna lā takhfā minkum khāfiyah(tun).
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu). Tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi.
Setelah dijelaskan proses kehancuran alam raya, kini dijelaskan keadaan manusia yaitu pada hari itu kamu dihadapkan kepada Tuhanmu untuk dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatan kamu, maka tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi bagi Allah.
Pada hari Kiamat itu seluruh manusia dihadapkan ke hadirat Allah, untuk dihisab dan ditimbang amal dan perbuatannya. Tidak ada satu pun perbuatan dan amal manusia yang luput dari pengetahuan Allah sejak dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya, sejak dari yang tersembunyi dan yang nyata, yang halus dan yang kasar; semuanya diketahui Allah.
Pada hari itu yang dapat menolong seseorang hanyalah Allah semata. Pertolongan itu diberikan berdasarkan amal mereka selama hidup di dunia.
Wāhiyah وَاهِيةٌ (al-Ḥāqqah/69: 16)
Wāhiyah artinya lemah, rapuh. Kata ini berasal dari fi‘il wahā-yahwī-wahyan yang artinya lemah. Al-Wāhiy adalah bentuk isim fā‘il artinya yang lemah, dan bentuknya dalam mu’annaṡ adalah wāhiyah. Pada Surah al-Ḥāqqah/69: 13-18 ini, Allah menerangkan peristiwa hari Kiamat, yaitu antara lain digambarkan bahwa setelah ditiup sangkakala yang pertama, gunung-gunung menjadi beterbangan dan saling berbenturan, langit pun terbelah karena telah menjadi rapuh dan lemah. Semua manusia dihadapkan kepada Allah untuk diadili dan dihisab amal baik dan amal buruk mereka, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi.

