هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ
Hal fī żālika qasamul liżī ḥijr(in).
Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh (orang) yang berakal?
Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima bagi orang-orang yang berakal? Bagi mereka sumpah-sumpah tersebut sangat menggugah. Mereka tergugah untuk memikirkannya secara mendalam karena sumpah itu menunjukkan kekuasaan Allah dan anugerah-Nya yang besar bagi manusia.
Pesan yang ingin disampaikan Allah dengan bersumpah di atas adalah bahwa orang yang mau menggunakan akalnya harusnya mengerti bahwa Allah Mahakuasa mengadakan, memelihara, menghancurkan, dan menghidupkan kembali alam ini. Oleh karena itu, mereka seharusnya beriman dan berbuat baik.
Ayat ini merupakan peringatan bagi kaum kafir Mekah pada saat ayat ini turun, agar beriman kepada Allah dan hari kemudian, berbuat baik, dan meninggalkan perbuatan jahat mereka. Juga menjadi peringatan bagi seluruh umat manusia.
Liżī Ḥijr لِذِيْ حِجْرٍ (al-Fajr/89: 5)
Kata liżī ḥijr berarti orang-orang yang memiliki akal. Kata ḥijr terambil dari kata ḥajara yang berarti membatasi dan mencegah. Darinya diambil kata ḥujrah yang berarti kamar. Disebut demikian, karena ia membatasi orang lain untuk memasukinya. Darinya diambil kata ḥajarul-bait yang berarti Batu Baitullah. Disebut demikian karena ia menghalangi orang yang tawaf untuk menyentuh dinding Syami Ka‘bah. Darinya juga diambil kalimat ḥajaral-ḥākim ‘ala fulān yang berarti pemerintah membatasi kewenangan fulan untuk berbuat. Akal disebut ḥijr karena ia mencegah seseorang untuk berbuat dan berkata yang tidak pantas baginya.

