v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 36 - Surat Al-‘Ankabūt (Laba-Laba)
العنكبوت
Ayat 36 / 69 •  Surat 29 / 114 •  Halaman 400 •  Quarter Hizb 40.75 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۙ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَارْجُوا الْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۖ

Wa ilā madyana akhāhum syu‘aibā(n), faqāla yā qaumi‘budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).

Kepada penduduk Madyan (Kami utus) saudara mereka, (yaitu) Syuʻaib. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan janganlah berkeliaran di bumi untuk berbuat kerusakan.”

Makna Surat Al-‘Ankabut Ayat 36
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah diuraikan terrdahulu pengutusan Nabi Ibrahim dan Nabi Lut, kini dijelaskan kisah Nabi Syuaib. Dan kepada penduduk kota Madyan, Kami juga telah mengutus saudara mereka Syuaib. Segera setelah mendapat tugas, dia menemui mereka dan berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, harapkanlah pahala dan ganjaran-Nya pada hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan dan kemaksiatan, tetapi bertobat dan berserah dirilah kepada-Nya.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah mengutus Nabi Syuaib kepada kaum yang berdiam di negeri Madyan, supaya mereka beribadah kepada Allah Yang Maha Esa dengan ikhlas. Ibadah tersebut akan bermanfaat untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Dalam ayat ini dikatakan “harapkanlah (pahala) hari akhir”, berarti hendaklah kamu merasa takut dengan kedatangan hari itu dan persiapkanlah dirimu dengan amal saleh sebanyak-banyaknya guna menghadapinya. Di samping seruan untuk menyembah Allah Yang Maha Esa, dan memperbanyak amal untuk perbekalan di kampung akhirat, Syuaib juga menganjurkan supaya meninggalkan segala perbuatan yang bersifat merusak dan membinasakan. Jangan saling merugikan antara sesama manusia, seperti mengurangi takaran dan timbangan, dan merampok kafilah yang sedang lalu. Kemudian mereka juga diperintahkan untuk memperbanyak tobat kepada Tuhan sambil mengembalikan diri kepada-Nya dengan jalan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Isi Kandungan Kosakata

Ar-Rajfah الرَّجْفَةُ (al-‘Ankabūt/29: 37)

Kata ar-rajfah adalah kata jadian dari kata rajafa-yarjufu-rajfatan yang berarti guncangan yang hebat atau gempa. Dari kata ini terambil kata al-murjif yang berarti orang yang menyebarkan berita-berita bohong, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, “Dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah…” (al-Aḥzāb/33: 60). Mereka disebut al-murjifūn karena berita-berita bohong tersebut mengguncang stabilitas kaum Muslimin. Dari kata ini juga terambil kata ar-rājifah yang berarti tiupan pertama sangkakala yang mengguncang alam, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, “Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam.” (an-Nāzi’āt/79: 6). Makna ar-rajfah yang dimaksud di dalam ayat ini adalah gempa bumi.