v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 23 - Surat Al-‘Ankabūt (Laba-Laba)
العنكبوت
Ayat 23 / 69 •  Surat 29 / 114 •  Halaman 398 •  Quarter Hizb 40.5 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَلِقَاۤىِٕهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ يَىِٕسُوْا مِنْ رَّحْمَتِيْ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Wal-lażīna kafarū bi'āyātillāhi wa liqā'ihī ulā'ika ya'isū mir raḥmatī wa ulā'ika lahum ‘ażābun alīm(un).

Orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka itu berputus asa dari rahmat-Ku dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih.

Makna Surat Al-‘Ankabut Ayat 23
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Harapan mereka untuk meraih surga pupus, dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, baik yang terbentang di alam raya maupun yang tertulis dalam kitab suci, dan mengingkari pertemuan dengan-Nya, yakni pada hari kebangkitan, mereka itu sungguh telah berputus asa dari rahmat-Ku ketika menyaksikan azab yang telah disediakan bagi mereka, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Setelah menjelaskan tiga masalah pokok dalam Islam yang merupakan sebagian dari rukun iman, maka Allah mengancam orang kafir yang tidak mau membenarkan keterangan-keterangan-Nya di atas bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah, sehingga mereka berputus asa. Karena mengingkari keesaan Allah, mendustakan para rasul yang diutus kepada mereka, serta tidak percaya akan adanya hari Kebangkitan, berarti mereka tidak takut akan ancaman azab Allah dan tidak mengharapkan balasan yang baik dari sisi Nya. Oleh karena itu, wajar jika mereka diancam dengan azab yang pedih, di dunia maupun akhirat.

Isi Kandungan Kosakata

Ya’isū min Raḥmatī مِنْ رَّحْمَتِيْ يَئِسُوْا (al-’Ankabūt/29: 23)

Ya’isū min raḥmatī artinya mereka putus asa dari rahmat-Ku (Allah). Terambil dari kata al-ya’su yang bermakna ketiadaan ambisi atau putus asa. Orang-orang kafir dan musyrik putus asa untuk mendapatkan rahmat Allah kelak di akhirat. Raḥmah bermakna kelembutan yang mengharuskan seseorang berbuat baik kepada yang dirahmati. Jika rahmat itu datang dari sisi Allah, maka dimaknai dengan ihsan. Oleh sebab itu, rahmat dari sisi Allah berarti kenikmatan dan keutamaan. Namun rahmat yang dimaksud ayat ini adalah surga, seperti disebutkan dalam Surah al-Jāṡiah/45: 30 dan al-Insān/76: 31, karena surga adalah tempat memperoleh ganjaran Ilahi sekaligus rahmat-Nya. Ayat ini merupakan ketetapan bagi orang-orang kafir dan musyrik bahwa mereka tidak akan masuk ke surga sehingga mereka menjadi putus asa.