وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ
Wa yatajannabuhal-asyqā.
sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,
dan orang-orang yang celaka dengan bersikeras memilih jalan kekafiran dan menutup hatinya dari peringatan Nabi akan mencibir, menertawakan, menyepelekan, dan menjauhinya.
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa bagi orang yang ingkar, durhaka, dan menjauhkan diri dari petunjuk-petunjuk yang diberikan Nabi Muhammad, tidak akan berfaedah peringatan yang disampaikan. Oleh karena itu, mereka tetap dalam kekafiran dan akan dilemparkan ke dalam neraka yang paling bawah.
Secara ringkas, orang yang menghadapi panggilan Nabi Muhammad ke jalan Allah itu ada tiga golongan:
1. Golongan orang yang mengetahui dan yakin akan kebenarannya, tidak ada keraguan sedikit pun di dalam hatinya. Orang ini adalah orang mukmin yang sempurna (mu’min kāmil) yang takut kepada Tuhannya.
2. Golongan orang yang dalam menerima petunjuk, kemudian ia yakin akan petunjuk itu, lalu menyatakan keimanannya. Orang ini adalah golongan yang agak kurang nilainya dari yang pertama.
3. Golongan yang durhaka dan ingkar, yang telah tertutup hatinya dari panggilan ke jalan Allah. Mereka ini adalah golongan yang paling jahat dan paling jauh dari kebaikan.
Al-Asyqā الاَشْقَى (al-A‘lā/87: 11)
Artinya orang yang paling celaka. Akar kata dari kalimat ini adalah (syīn-qāf-huruf ‘illat). Kata jadiannya (maṡdar-nya) ialah: syiqwah ikut wazan riddah-syaqāwah ikut wazan sa’ādah-syaqā’. Arti dari kata dasar ini adalah kemalangan, kesengsaraan, kesukaran (al-mu‘ānāt) lawan dari kemudahan dan kebahagiaan. Rajul syaqiyy adalah seorang yang celaka, malang dan sengsara. Adanya lām ta‘rīf (al) pada kalimat ini mempunyai arti bahwa orang tersebut betul-betul celaka. Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang tidak mau mendengarkan peringatan dari nabi akan celaka.

