v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 33 - Surat Al-Aḥzāb (Golongan Yang Bersekutu)
الاحزاب
Ayat 33 / 73 •  Surat 33 / 114 •  Halaman 422 •  Quarter Hizb 43 •  Juz 22 •  Manzil 5 • Madaniyah

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ

Wa qarna fī buyūtikunna wa lā tabarrajna tabarrujal-jāhiliyyatil-ūlā wa aqimnaṣ-ṣalāta wa ātīnaz-zakāta wa aṭi‘nallāha wa rasūlah(ū), innamā yurīdullāhu liyużhiba ‘ankumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭhīrā(n).

Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Makna Surat Al-Ahzab Ayat 33
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan hendaklah kamu, wahai istri-istri Nabi, tetap di rumahmu dan tidak keluar kecuali untuk keperluan yang dibenarkan oleh agama, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dahulu, di antaranya menggunakan gelang kaki dan menghentakkannya saat berjalan serta menampakkan bagian tubuh yang seharusnya ditutupi. Dan laksanakanlah salat secara sempurna, baik salat wajib maupun sunah; tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Sesungguhnya Allah, dengan menurunkan perintah dan larangan itu, bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait, yaitu keluarga Rasulullah, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini, Allah memerintahkan supaya para istri Nabi tetap tinggal di rumah mereka masing-masing dan tidak keluar kecuali bila ada keperluan. Perintah ini berlaku bagi istri-istri Nabi saw. Mereka dilarang memamerkan perhiasannya, dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah masa dahulu sebelum zaman Nabi Muhammad.

Setelah mereka dilarang mengerjakan keburukan, mereka diperintahkan mengerjakan kebajikan, seperti mendirikan salat lima waktu sesuai syarat dan rukun-rukunnya dan menunaikan zakat harta bendanya. Telah menjadi kebiasaan, jika disebut salat maka selalu dikaitkan dengan zakat, sebab keduanya menghasilkan kebersihan diri dan harta. Hikmah dari keduanya supaya tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya karena hal itu adalah pelaksanaan dari isi dua kalimat syahadat yang menjadi jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Allah mengeluarkan perintah itu disertai sebutan “ahlul bait”, yaitu semua keluarga rumah tangga Rasulullah, dengan maksud untuk menghilangkan dosa-dosa dari mereka. Allah juga bermaksud membersihkan mereka dari kekotoran kefasikan dan kemunafikan yang biasa menempel pada orang yang berdosa. Dengan demikian, Allah akan membersihkan mereka sebersih-bersihnya.

Anas bin Mālik dalam rangka menerangkan siapa yang dimaksud dengan ahlul bait dalam ayat ini meriwayatkan:

اَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمُرُّ بِبَابِ فَاطِمَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا سِتَّةَ اَشْهُرِ اِذَا خَرَجَ اِلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ يَقُوْلُ: اَلصَّلَاةُ يَا اَهْلَ اْلبَيْتِ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهَ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُم ْ تَطْهِيْرًا (رواه الترمذي و أبو داود الطيالسي عن أنس بن مالك)

Sesungguhnya Rasulullah selalu mendatangi rumah putrinya Fatimah, selama enam bulan pada setiap salat subuh. Beliau berseru, “Salat, hai Ahlul Bait, sesungguhnya Allah hendak menghilangkan dosa dari kamu, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Riwayat at-Tirmiżī dan Abū Dāwud aṭ-Ṭayālisī dari Anas bin Mālik)

Isi Kandungan Kosakata

Waqarna وَقَرْنَ (al-Aḥzāb/33: 33)

Kata tersebut dalam Al-Qur’an disebutkan hanya sekali. Untuk kata ini terdapat empat macam bacaan. Imam Nafi’, Imam ‘Āṣim, Hubairah, dan al-Walid bin Muslim dari Ibnu Amir membacanya waqarna, dipandang berasal dari kata al-qarar yang berarti “menetap”. Maka arti dari ayat ini adalah perintah Allah kepada istri-istri Nabi saw agar mereka membiasakan diri tetap tinggal (menetap) di rumah. Ibn Kaṡir menjelaskan, waqarna fi buyutikunna maksudnya adalah ilzamna buyutakunna, tetaplah tinggal di rumah kamu sekalian.