هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا
Huwal-lażī yuṣallī ‘alaikum wa malā'ikatahū liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nūr(i), wa kāna bil-mu'minīna raḥīmā(n).
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin.
Demikianlah pesan Allah kepada orang-orang beriman, karena Dialah yang senantiasa memberi rahmat kepadamu, dan para malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, agar Dia Yang Maha Pengasih mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan Dia Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya kepada orang-orang yang beriman.
Allah menjelaskan bahwa Dialah yang memberikan rahmat kepada orang-orang yang beriman dan menguji mereka di hadapan malaikat yang berada di langit. Para malaikat pun memohonkan ampun untuk mereka supaya Allah mengeluarkan mereka dengan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya dari kegelapan kekafiran kepada cahaya keimanan. Dia Maha Penyayang kepada seluruh kaum Muslimin di dunia dan akhirat. Di dunia, Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang benar, dan di akhirat, Ia memberi keselamatan bagi mereka dari kegoncangan dan malapetaka yang hebat.
Żikran Kaṡīrā ذِكْرًا كَثِيْرًا (al-Aḥzāb/33: 41)
Ungkapan tersebut terdiri dari dua kata żikr dan kaṡir. Secara harfiah berarti “dengan zikir sebanyak-banyaknya”. Perintah Allah kepada orang beriman untuk żikrullāh dengan zikir sebanyak-banyaknya hanya difirmankan-Nya dalam ayat ini. Menurut Mujāhid, yang dimaksud perintah untuk berzikir sebanyak-banyaknya adalah agar siapa pun tidak melupakan Allah selamanya. Menurut Ibnu al-Saib, żikr(an) kaṡīr(an) maksudnya salat lima waktu (aṣ-ṣalawāt al-khams), sehingga yang dimaksud dengan perintah dalam ayat ini, agar melaksanakan żikrullāh dengan jalan melaksanakan salat lima waktu, dan tidak meninggalkannya. Menurut Muqatil bin Hayyan, żikr(an) kaṡīr(an) maksudnya ialah membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dalam segala hal.

