Membedah Lagu "I Wish I Hated You" oleh Ariana Grande

Lagu "I Wish I Hated You" dari Ariana Grande menyuguhkan sebuah eksplorasi emosional yang dalam tentang cinta, kehilangan, dan kerinduan. Melalui liriknya yang menggerakkan, Grande menciptakan suatu narasi yang menggambarkan konflik internal ketika seseorang masih merasakan keterikatan meskipun hubungan tersebut telah berakhir.

Dari penggalan lirik yang diberikan, kita bisa merasakan rasa sakit dan kerinduan yang dialami oleh penyanyi. Dia menggambarkan bagaimana dia masih terikat dengan kenangan masa lalu, terlihat dari kalimat "Hung all my clothes in the closet you made" dan juga "Your shoes still in boxes" . Ini menunjukkan bahwa meskipun hubungan telah berakhir, jejak-jejak cinta masih tersisa di sekelilingnya. Ada usaha dari dia untuk merelakan, tetapi kenyataan bahwa segala sesuatunya masih terhubung dengan mantanya membuat proses itu sangat menyakitkan.

Dalam lirik selanjutnya, penyanyi menggambarkan upayanya untuk mengatur ulang kenangan serta menginginkan agar hidup mantannya tidak membawa beban baru, seperti yang terungkap dalam lirik "Hoping life brings you no new pain" . Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka tidak bersama lagi, ada perasaan kasih yang masih ada dan keinginan untuk melihat mantan pasangan bahagia.

Namun, di balik semua kerinduan dan harapan itu, terdapat sebuah konflik emosional yang kuat. Grande mengungkapkan keinginan untuk membenci mantannya melalui pengulangan frasa "I wish I hated you" . Ini menjadi inti dari lagu ini, di mana dia merasa terjebak antara cinta dan luka. Ada keinginan untuk merasa marah atau negatif, namun kenyataannya adalah, rasa sayang itu masih ada. Ungkapan "And no matter how guilty I still feel saying it" menunjukkan bahwa perasaan ini membawanya pada ketidaknyamanan, seolah dia merasa bersalah atas keinginannya untuk membenci seseorang yang pernah sangat berarti baginya.

Mencari cara untuk mengatasi perasaan ini bukanlah hal yang mudah. Grande melanjutkan dengan menyatakan bagaimana kedua individu ini berada di "shadows stands in a parallel plane", menciptakan gambaran dua jalur kehidupan yang berbeda meskipun berasal dari titik yang sama. Di satu sisi, ada orang yang belajar memperbaiki diri, dan di sisi lain, ada yang terjebak dalam kenangan dan tidak melangkah maju.

Dari lirik yang mengisahkan kedalaman emosional ini, kita bisa menyimpulkan bahwa lagu "I Wish I Hated You" merupakan refleksi nyata dari pengalaman cinta yang rumit. Pablo Picasso pernah mengatakan, "Art washes away from the soul the dust of everyday life," dan dalam hal ini, lirik-lirik dari Ariana Grande bukan hanya sekadar musik, tetapi juga sebuah karya seni yang membersihkan jiwa dari beban emosional.

Dengan lirik yang puitis dan penuh perasaan, "I Wish I Hated You" berhasil membawa pendengar merasakan kompleksitas dari perasaan cinta yang terkadang bisa menjadi beban. Dalam dunia di mana hubungan seringkali berakhir dengan cara yang menyakitkan, lagu ini memberikan penghiburan dan pemahaman bahwa merelakan adalah sebuah proses yang tidak selalu mudah, tetapi pada akhirnya, kita harus belajar melangkah maju.

• 1intro (end of the world)1:32
• 2bye2:44
• 3don't wanna break up again2:54
• 4Saturn Returns Interlude0:42
• 5eternal sunshine3:30
• 6supernatural2:43
• 7true story2:43
• 8the boy is mine2:53
• 9yes, and?3:34
• 10we can't be friends (wait for your love)3:48
• 11i wish i hated you2:33
• 12imperfect for you3:02
• 13ordinary things (feat. Nonna)2:48
• 14supernatural (with Troye Sivan)2:43