v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 30 - Surat Yūsuf (Yusuf)
يوسف
Ayat 30 / 111 •  Surat 12 / 114 •  Halaman 238 •  Quarter Hizb 24.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

۞ وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى الْمَدِيْنَةِ امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ تُرَاوِدُ فَتٰىهَا عَنْ نَّفْسِهٖۚ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّاۗ اِنَّا لَنَرٰىهَا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Wa qāla niswatun fil-madīnatimra'atul-‘azīzi turāwidu fatāhā ‘an nafsih(ī), qad syagafahā ḥubbā(n), innā lanarāhā fī ḍalālim mubīn(in).

Para wanita di kota itu berkata, “Istri al-Aziz menggoda pelayannya untuk menaklukkannya. Pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami benar-benar memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”

Makna Surat Yusuf Ayat 30
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah peristiwa tersebut, mereka berusaha menutupi kasus itu, namun meskipun ditutup-tutupi, ternyata berita buruk itu tetap tersebar di kalangan istri pejabat istana dan menjadi bahan pembicaraan, sebagaimana diuraikan pada ayat berikut ini. Dan perempuan-perempuan di kota setelah mendengar peristiwa itu, mereka berkata satu sama lain, “Istri al-Aziz telah menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, karena pelayannya benar-benar telah membuat dirinya mabuk cinta hingga lupa diri. Sungguh kami memandang dia, yakni istri al-Aziz dalam kesesatan yang nyata, karena mencintai pelayannya.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini diterangkan bahwa kejadian yang dirahasiakan itu, akhirnya tersebar juga. Bagaimana usaha menteri beserta segenap keluarga istana menutup-nutupi rahasia rumah tangganya, usahanya itu sia-sia saja. Berita itu telah menjadi buah bibir perempuan dalam kota. Lebih-lebih di kalangan istri pembesar-pembesar dan pemimpin kerajaan itu. Mereka membicarakannya, bahwa istri menteri menggoda bujangnya. Bukan hanya sekadar mengatakan bahwa istri menteri telah jatuh cinta kepada bujangnya itu, dan tidak memperdulikan lagi akibat-akibat buruk yang akan terjadi, seperti nama suaminya menjadi tercemar. Selanjutnya mereka mengatakan, “Sungguh kami melihat istri menteri itu sudah menempuh jalan sesat yang akan membawa kepada kehinaan.”

Isi Kandungan Kosakata

Imra’atul ‘Azīz اِمْرَأَتُ الْعَزِيْزِ(Yūsu f/12:30)

Artinya isteri al-’Azīz. Al-’Azīz adalah julukan bagi pembesar di Mesir pada masa Nabi Yusuf. Nabi Yusuf sendiri dijuluki Al-’Azīz setelah menjadi pejabat (bendaharawan negara) yang mengatur kerajaan Mesir (Yūsuf/12: 88). Al-Qur’an -sebagaimana biasa- tidak menyebutkan nama pembesar Mesir yang membeli Yusuf dan nama isterinya karena tidak begitu penting untuk disebutkan. Sebab, yang penting untuk dijadikan pelajaran adalah pokok ceritanya. Beberapa kitab tafsir memang menyebutkan bahwa pembesar itu namanya Qiṭfir atau Quṭifar dan isterinya bernama Zalikha’ atau Ra’il. Namun nama-nama tersebut tidak terdapat dalam hadis-hadis yang sahih. Nama-nama itu diambil dari kitab Taurat. (Sifr Takwīn: Kitab Kejadian). Oleh karena itu kita lebih baik mendiamkan saja dan tidak menyebutkannya.