v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 27 - Surat Yūsuf (Yusuf)
يوسف
Ayat 27 / 111 •  Surat 12 / 114 •  Halaman 238 •  Quarter Hizb 24.5 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

وَاِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

Wa in kāna qamīṣuhū qudda min duburin fa każabat wa huwa minaṣ-ṣādiqīn(a).

Jika bajunya koyak di bagian belakang, perempuan itulah yang berdusta dan dia (Yusuf) termasuk orang-orang yang jujur.”

Makna Surat Yusuf Ayat 27
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan jika baju gamisnya Nabi Yusuf koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta karena telah berkata bohong, dan dia–Nabi Yusuf–termasuk orang yang benar perkataannya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dengan pengetahuan dan pengalamannya terhadap Yusuf, sebenar-nya al-’Azīz telah mempercayai bahwa Yusuf tidak bersalah. Kemudian keyakinannya ini dikuatkan lagi oleh saksi yang lain, yang menyatakan, bahwa Yusuf tidak bersalah. Saksi itu ialah anak paman isteri al-’Azīz, menurut sebagian mufassir namanya adalah Zulaikha, seorang cerdik cendekiawan lagi bijaksana. Saksi itu berkata, “Kami mendengar suatu keributan, tarik-tarikan dalam rumah, sampai kami mendengar bunyi kain sobek. Kalau baju Yusuf yang sobek di muka, maka perempuan itulah yang benar dan Yusuf pendusta. Kalau bajunya sobek di bagian belakang, benarlah Yusuf dan perempuan itu pendusta.” Menurut sebagian riwayat, yang menjadi saksi peristiwa ini, ialah seorang bayi yang ditakdirkan Allah dapat berbicara untuk sekedar menjadi saksi. Tetapi riwayat ini adalah lemah. Pendapat yang kuat yang menyatakan bahwa saksi dalam peristiwa ini, ialah anak paman istri al-’Azīz itu sendiri.

Isi Kandungan Kosakata

Bi Ahlihā بِأَهْلِهَا (Yūsuf/12: 26)

Kata ahl untuk orang yang terhubung dengan lainnya dalam agama, keturunan, nasab, pekerjaan, negeri, dan lainnya. Kata ahlihā pada ayat ini diartikan dengan isteri Al-’Azīz. Ahl bait ialah orang yang mendiami rumah itu. Ahl bait sering dinisbatkan kepada keluarga Nabi Muhammad. Hewan yang sudah terbiasa dengan satu tempat dinamakan ahliy. Semua orang Islam dinamakan ahlul Islām, karena mereka terikat dengan satu keyakinan. Anaknya Nabi Nuh yang tidak taat kepadanya dikatakan: dia bukan ahlimu (Hūd/11: 46), walaupun dia anaknya sendiri, karena Islam telah menghilang-kan batas-batas nasab dan keturunan, diganti dengan ikatan agama.