v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 26 - Surat Yūsuf (Yusuf)
يوسف
Ayat 26 / 111 •  Surat 12 / 114 •  Halaman 238 •  Quarter Hizb 24.5 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِيْ عَنْ نَّفْسِيْ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْ اَهْلِهَاۚ اِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ

Qāla hiya rāwadatnī ‘an nafsī wa syahida syāhidum min ahlihā, in kāna qamīṣuhū qudda min qubulin fa ṣadaqat wa huwa minal-kāżibīn(a).

Dia (Yusuf) berkata, “Dia yang menggoda diriku.” Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika bajunya koyak di bagian depan, perempuan itu benar dan dia (Yusuf) termasuk orang-orang yang berdusta.

Makna Surat Yusuf Ayat 26
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah dijelaskan bahwa kasus istri al-Aziz dengan Nabi Yusuf diketahui oleh al-Aziz, dan uraian tentang pernyataan istri al-Aziz bahwa dirinya tidak bersalah, kemudian ayat ini menjelaskan tentang pembelaan diri Nabi Yusuf atas tuduhan tersebut. dia–Nabi Yusuf–pun menyangkal tuduhan itu dan berkata, “Dia-lah yang menggodaku dan merayu diriku.” Dan ketika itu ada seorang saksi, yakni seorang bayi dalam buaian dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian seraya berkata,” Jika baju gamisnya Nabi Yusuf koyak di bagian depan, maka apa yang dikatakan perempuan itu benar bahwa Nabi Yusuf telah menggoda istri al-Aziz, dan dia Nabi Yusuf termasuk orang yang dusta.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan tentang bersihnya Yusuf dari berbuat serong, Yusuf adalah seorang pemuda yang takut kepada Tuhannya, yang tidak goyah imannya oleh bujuk rayu seorang wanita. Dengan tegas dia berkata kepada menteri, suami dari perempuan itu, “Dalam peristiwa yang terjadi ini, sebenarnya perempuan itulah yang menggoda saya dan mengajak saya untuk memenuhi kehendak nafsunya, sampai saya melompat lari seperti yang tuan dapati sekarang ini.” Dalam peristiwa Yusuf ini, banyak sekali tindakan yang bisa diambil oleh menteri untuk mencari bukti-bukti yang membenar-kan bahwa Yusuf adalah seorang yang bersih, karena Yusuf adalah budak yang biasanya tidak berani berbuat serong terhadap istri majikannya. Yusuf didapati oleh al-’Azīz sedang melompat hendak keluar dari dalam rumah. Ini menunjukkan bahwa al-’Azīz melihat istrinya dalam keadaan bersalah dengan mengenakan pakaian yang bagus sekali, dengan bedak dan wangi-wangian yang semerbak baunya, sedang tidak terdapat di muka Yusuf bekas-bekasnya. Sebagai bukti yang lain yang kuat sekali, bahwa suaminya tidak pernah melihat akhlak Yusuf yang buruk, semenjak Yusuf tinggal di rumahnya.

Isi Kandungan Kosakata

Bi Ahlihā بِأَهْلِهَا (Yūsuf/12: 26)

Kata ahl untuk orang yang terhubung dengan lainnya dalam agama, keturunan, nasab, pekerjaan, negeri, dan lainnya. Kata ahlihā pada ayat ini diartikan dengan isteri Al-’Azīz. Ahl bait ialah orang yang mendiami rumah itu. Ahl bait sering dinisbatkan kepada keluarga Nabi Muhammad. Hewan yang sudah terbiasa dengan satu tempat dinamakan ahliy. Semua orang Islam dinamakan ahlul Islām, karena mereka terikat dengan satu keyakinan. Anaknya Nabi Nuh yang tidak taat kepadanya dikatakan: dia bukan ahlimu (Hūd/11: 46), walaupun dia anaknya sendiri, karena Islam telah menghilang-kan batas-batas nasab dan keturunan, diganti dengan ikatan agama.